Konstantinopel atau sekarang lebih dikenal dengan nama Istanbul merupakan ibukota terakhir dari Kekaisaran Romawi Timur yang kemudian berganti nama menjadi Bizantium. Â Terletak di antara Benua Asia dan Eropa, serta dibelah oleh Selat Borporus yang bersumber dari Laut Tengah, dan menjorok dalam daratan.Â
Secara geografis, letak Konstantinopel sangatlah strategis dalam segi ekonomi, karena terletak di antara dua benua dan menjadikannya sebagai jalur perdagangan yang penting, Â Dengan posisi yang begitu strategis tidak heran jika Konstantinopel menjadi kota yang paling diinginkan. Â
Kota ini ditemukan oleh koloni Yunani pada tahun 658 SM dan dikenal sebagai Byzantium. Kemudian, setelah ditaklukkan oleh Romawi dan berkembang sebagai peradaban dunia, Kaisar Konstantinus I mengubah namanya menjadi Konstantinopel dan menjadikannya ibukota Kekaisaran Romawi pada saat itu. Konstantinopel adalah pusat Kekaisaran Bizantium, dan merupakan rumah bagi banyak ilmu pengetahuan dan agama Kristen Ortodoks.
Kemudian pada abad ke-14 dan 15 M, wilayah kekuasaan Bizantium semakin menyempit ketika Daulah Utsmaniyah memperluas wilayahnya di Eropa. Â Hal ini membuat posisi Bizantium semakin sulit ditambah dengan tidak adanya bantuan dari wilayah Barat. Â
Setelah Turki Utsmani mengepung Konstantinopel dari berbagai arah, penyatuan gereja Timur dan Barat tidak lagi memiliki pengaruh terhadap kekuatan Bizantium. Bantuan besar yang bisa diharapkan oleh Kaisar Konstantinus Palaiologos ternyata tidak bisa terwujud, satu-satunya harapan bantuan berasal dari pasukan Venesia dan Genoa yang membawa perlengkapan perang lengkap serta tentara yang ahli.Â
Latar belakang Ekspedisi Columbus
Christoper Columbus merupakan salah seorang tokoh pelayaran dunia yang tercatat dalam sejarah sebagai seorang pelayar dan pelaut yang piawai. Dia memainkan peran penting terhadap dalam sejarah eksplorasi samudra dengan menemukan jalur baru ke benua yang tidak dikenal oleh orang Eropa saat itu.Â
Meskipun tujuannya awalnya adalah mencari rute cepat ke Asia, hasil dari perjalanannya membuka era baru penjelajahan dan kolonisasi, mengubah peta dunia dan membentuk sejarah modern. Apa yang telah diwariskannya memanglah penuh kontroversi, namun peran Columbus dalam ekspedisi samudra tetap menjadi bagian penting dari sejarah global.
Christopher Columbus dilahirkan dan tumbuh di Genoa, Italia pada tahun 1451 dan meninggal dunia pada 20 Mei 1506 ketika umurnya mencapai 55 Tahun. Ayahnya bernama Dominico Colombo, bekerja sebagai penyisir wol dan Ibunya bernama Susannah Fontanarossa.Â
Besar kemungkinan bahwa nenek moyangnya telah mewariskan ketekunan terhadap kerajinan tangan selama beberapa generasi di Genoa. Christopher Columbus adalah anak tertua dari lima bersaudara. Ia memiliki tiga saudara laki-laki, Bartholomew, Giovanni, and Giacomo, dan seorang saudara perempuan bernama Bianchinetta Colombo.Â
Pada awal usia 20-an, Christopher Columbus mulai membuka langkah secara lebih luas dan berani dengan berlayar sebagai pelaut biasa dengan kapal-kapal saudagar untuk menghantar barang-barang dagangan ke Eropa Utara. Ia pun pindah menetap dari Genoa ke Lisbon dan Portugal.Â
Selama pelayarannya bersama para peniaga dan saudagar pedagang ini, Columbus turut mempelajari bahasa Latin, Portugis, dan Kastilia. Ia banyak membaca tentang astronomi, geografi, dan sejarah, termasuk karya-karya Ptolemeus, perjalanan Marco Polo dan Sir John Mandeville, Natural History karya Pliny, dan Historia rerum ubique gestarum karya Paus Pius II. Ia memiliki pengetahuan luas dalam geografi, astronomi, dan sejarah, serta mengembangkan rencana untuk mencari jalur laut barat menuju Hindia Timur, dengan harapan memperoleh keuntungan dari perdagangan rempah-rempah yang menguntungkan.Â
Mengingat pada abad ke-15, Jalur Sutra telah dikuasai oleh Kekaisaran Ottoman dan negara-negara Islam lainnya. Kejatuhan Konstantinopel pada tahun 1453, Eropa membutuhkan rute baru untuk mencapai Asia yang lebih cepat dan aman. Columbus sadar akan potensi keuntungan dari menemukan rute barat langsung ke Asia, berusaha untuk mendapatkan dukungan untuk ekspedisinya.
ada akhir tahun 1492, Raja Ferdinand dan Permaisuri Isabella setuju memberikan dukungan untuk pelayaran Christoper Columbus, tetapi dengan syarat membawa balik kekayaan hasil pelayaran ke Spanyol.Â
Raja Ferdinand dan Permaisuri Isabella turut berjanji untuk menjadikan Columbus sebagai gubernur untuk tanah jajahan baru dan memberikan satu persepuluh daripada nilai perdagangan yang bakal disumbangkan oleh penempatan baru tersebut. Dengan bermodalkan jiwa avonturir dan keinginan membuktikan kebenaran ajaran Copernicus, dengan bermodalkan tiga kapal layar, yakni Santa Maria, Pinta, dan Nina, mulailah pelayaran Christopher Columbus buat pertama kalinya.
Rute Perjalanan Colombus menuju Benua Baru
 Ekspedisi kedua Colombus jauh lebih besar dan lebih ambisius dibandingkan yang pertama. Colombus kembali ke Spanyol pada Maret 1493 setelah ekspedisi pertamanya, dan melaporkan penemuannya kepada Raja Ferdinand dan Ratu Isabell. Berdasarkan laporan Colombus pasangan kerajaan ini mendukung pelayaran kedua dengan sumber daya yang jauh lebih besar. Â
Tujuan utama dari ekspedisi ini adalah untuk menjelajahi lebih lanjut pulau-pulau yang telah ditemukan, mencari lebih banyak emas dan sumber daya lainnya, dan mendirikan koloni spanyol pertama di Amerika. Â
Ketika mereka tiba kembali di La Navidad, Hispaniola tempat Columbus meninggalkan sebagian dari anak buahnya pada ekspedisi pertama, mereka menemukan bahwa koloni yang didirikan telah dihancurkan dan para awak telah dibunuh oleh penduduk asli. Lalu Colombus mendirikan pemukiman baru yaitu Isabella di pantai Utara Hispaniola, Pemukiman ini dinamai sesuai dengan Ratu Isabella dari Castile, yang bersama Raja Ferdinand dari Aragon, mendukung pelayaran Columbus.
ekspedisi Colombus kedua  Menemukan pulau-pulau di Karibia termasuk Dominika, Guadeloupe, Puerto Rico, Jamaika, dan Kepulauan Virgin. Mendirikan pemukiman di Hispaniola. Kembali ke Spanyol pada 15 Maret 1496. ekspedisi ketiga Berlayar ke selatan Hispaniola, Trinidad, dan Venezuela. Menjelajahi Sungai Orinoco dan meyakini bahwa ia telah menemukan daratan utama Asia. Kembali ke Spanyol pada November 1500. lanjut berlayar ke Kepulauan Cayman, Jamaika, dan pantai Honduras. Menjelajahi pantai Amerika Tengah dari Kosta Rika hingga Panama. Ditangkap dan dipenjara di Jamaika karena tuduhan kekejaman terhadap penduduk asli. Dibebaskan dan kembali ke Spanyol pada 1504.Â
Penemuan Benua Amerika oleh Kristoforus Kolumbus
Perjalanan Kristoforus Kolumbus pertama kali mendarat di Guanahani (Pulau Walting) pada 12 Oktober 1492. Pulau Walting ini diberi nama San Salvador oleh Kristoforus Kolumbus. San Salvador berarti penyelamat yang suci. Pulau Walting ini kemudian direbut dari orang-orang Indian untuk pemerintah Spanyol.
Dari Pulau Walting ia berlayar dan mendarat di Pulau Kuba. Ketika melihat orang-orang kuba, Kolumbus beranggapan bahwa mereka adalah orang India dari Asia. Oleh sebab itu, orang-orang kuba dan semua penduduk yang tinggal di Benua Amerika klasik dinamakan orang-orang India.Â
Hal tersebut merupakan sebuah kesalahan sejarah sejak awal hingga sekarang. Dari Kuba tersebut, Kolumbus berlayar ke Haiti yang kemudian dinamakan Hispanola. Semasa di Hispanolia, perjalanan Kolumbus ini pada awalnya menjalankan operasi dengan membuka daerah pemukiman yang dijadikan sebagai pangkalan pemusatan bagi koloni-koloni Spanyol di Amerika Selatan. Â
Setelah itu, Kristoforus Kolumbus tiba di Columbus pada 1496 yang kemudian lanjut ke Trinidad. Pada 1506 Kolumbus tiba di Martinique, Puerto Rico dan Honduras yang kemudian kembali ke Spanyol di awal 1506. Tak lama tiba di Spanyol, ia meninggal dunia pada 20 Mei 1506. Setelah Kristoforus Kolumbus meninggal dunia, penjelajahan untuk menemukan daerah baru kemudian dilanjutkan oleh adik kandungnya yaitu Bartolome Kolumbus.
Penjelajah Lain Selain Columbus
Pelayaran ke Benua Baru "Amerika" sebenarnya tidak hanya dilakukan oleh Columbus saja. Setelah ekspidisi Columbus tersebut, muncul beberapa nama penjelajah dari bangsa lain di Eropa. Meskipun tujuan pelayaran sama-sama untuk mencari Asia, pelayaran tersebut memiliki latar belakang dan motivasi yang berbeda.Â
Meningkatnya kekayaan Spanyol membuat negara-negara lain tergugah melakukan penjelajahan ke Dunia Baru. Â Pada tahun 1497, Raja Henry VII dari Inggris menyewa seorang pelaut Italia bernama John Cabot untuk menjelajahi daratan baru dan mencari lagi jalan ke Asia.Â
Melalui rute yang  sama dengan Columbus, John Cabot melakukan pelayaran pertama hingga akhirnya mencapai pantai berbatu di Newfoundland. Setahun kemudian, Cabot melakukan penyeberangan Atlantik kedua ke arah barat. Ia berlayar ke selatan dengan menyusuri pantai Amerika Utara hingga sampai ke Teluk Chesapeake. Meskipun John Cabot berlayar dua kali, tetapi dirinya tidak dapat menemukan emas dan jalan ke Dunia Timur.
Selain bangsa Inggris, Prancis juga mengirim ekspedisi ke daerah Amerika Utara tersebut. Pada tahun 1524, Raja Francis I, mengutus pelaut Italia bernama Giovanni Verrazano untuk melakukan penjelajahan dengan maksud dan tujuan yang sama seperti Columbus dan Cabot, yakni menemukan pulau yang kaya akan emas dan rute baru ke Asia.Â
Verrazano  mengarungi seluruh pantai timur Amerika, tetapi tidak satu pun membuahkan hasil. Selanjutnya, sepuluh tahun berikutnya bangsa Prancis mengirimkan kembali ekspedisi lain, yakni Jacques Cartier, seorang pelaut Normandia.Â
Dalam ekspedisi tersebut, Jacques Cartier menemukan Sungai St. Lawrence. Dia kemudian kembali ke Prancis dan melaporkan apa yang ia temukan di sungai tersebut, bahwa Sungai St. Lawrence dikelelingi hutan yang lebat dengan binatang yang berbulu dan kaya akan ikan yang berlimpah.
Refrensi:
Amir, Samsul Munir, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Amzah, 2009),
Corporation, Americana, The Enyclopedia Americana, (New York: Harper & Row, 1977)
Freely, John, Sultan Mehmet II Sang Penakluk, (Jakarta: Pustaka Alvabet, 2012)
El Khadiri, Churya, Cordoba, Konstantinopel dan Vienna Tiga Kota Saksi Sejarah Kejayaan
Peradaban Islam Yang Terlupakan, (Yogyakarta: Araska, 2015)
Irving, Washington, Live and Voyage of Columbus, (America: Boston, Marsh, Capen, Lyyon, and Webb, 1839)
Krisnadi, I.G., Sejarah Amerika Serikat (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2012).
Krisnadi, IG., Sejarah Amerika Serikat, (Yogyakarta: Lembah Manah, 2011)
O' Callaghan, Bryan, An Illustrated History of The USA (England: Logman Group UK Limited, 1990)
Smith, Zurcher, Dictionary of American Politiics, (New York: Barners &Noble Publisher, 1961).
Washington Irving, Life and Voyages of Christopher Colombus, (New Yourk: G. & C. Carvill).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H