Mohon tunggu...
Dina Amalia
Dina Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Bouquiniste

Biasa disapa Kaka D! ~ Best In Opinion Kompasiana Awards 2024 ~ Hidup pada dunia puisi dan literasi | Etymology Explorers | Mengulik lebih dalam dunia perbukuan | Contact: dno.dwriter@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menelisik 'Arithmophobia': Ketakutan Ekstrem Kala Melihat Angka

30 Desember 2024   17:07 Diperbarui: 31 Desember 2024   10:16 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Freepik/jcomp (Ilustrasi Arithmophobia)

Menurut penuturan Ikhsan Bella Persada (Psikolog) melalui Klikdokter, pengobatan untuk memulihkan arithmophobia sendiri masih sejajar dengan fobia pada umumnya, yakni tetap disandarkan pada pikiran dan jiwa si penderitanya.

Alias, tetap mengarah pada diri si penderitanya, apakah ada keinginan untuk sembuh dari arithmophobia? Jadi, benar-benar tergantung pada diri sendiri, sebab yang menguasai pikiran kita adalah diri kita sendiri, sehingga diri kita pula yang mampu dan tahu bagaimana caranya untuk mengatasi semua ketakutan yang kita rasakan.

Apakah bisa dibantu secara medis?

Masih dari narasumber yang sama, pengobatan lain yang bisa dijadikan pilihan yakni terapi. Seperti salah satunya terapi exposure, di mana penderita akan didekatkan secara perlahan kepada akar ketakutannya (angka).

Sedangkan, terapi lain yang bisa dipilih yakni CBT alias terapi perilaku kognitif, yang dominan akan melibatkan sebuah pembicaraan langsung dengan seorang terapis. Utamanya, yakni untuk belajar mengidentifikasi 'pikiran', seperti pikiran mana yang selama ini tidak benar. Jadi, benar-benar akan diajarkan untuk melatih (ulang) pikiran yang selama ini mengganggu supaya berpikir secara rasional.

Bagi sebagian orang mungkin baru saja mendengar istilah Arithmophobia, tetapi yang perlu digarisbawahi adalah bahwa fobia ini berbeda yaa dengan orang yang 'tidak suka' pada angka, sebab memiliki penyebab, gejala, hingga membutuhkan sebuah diagnosa secara klinis.

Jika, merasakan ketakutakan yang berlebih khususnya terhadap angka, jangan pernah ragu untuk mengonsultasikannya langsung ke ahli profesional salah satunya psikolog.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasanmu dalam mengenal luasnya dunia literasi yaa. Salam hangat, salam sehat-sehat selalu untuk kamu yang lagi baca artikel ini.

Penulis: Dina Amalia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun