Mohon tunggu...
Dina Amalia (Kaka D)
Dina Amalia (Kaka D) Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Bouquiniste

~ Best In Opinion Kompasiana Awards 2024 ~ Hidup pada dunia puisi dan literasi | Etymology Explorers | Mengulik lebih dalam dunia perbukuan | Contact: dno.dwriter@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Apa Iya, Buku dengan Harga Murah Sudah Pasti Bajakan?

23 November 2024   16:31 Diperbarui: 24 November 2024   06:53 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Pixabay/AhmadArdity (Ilustrasi Pengunjung Memegang Buku)

Ketika mendengar kata "murah" dalam dunia perbukuan, tidak sedikit orang yang langsung tertuju pada buku bajakan. Agaknya kata tersebut sudah melekat sekali sebagai ciri-ciri yang harus dihindari saat hendak membeli buku.

Memang, buku bajakan sangat populer dengan harganya yang murah. Selain, dilirik dari sisi harga yang jauh dibawah rata-rata harga pasar (original), juga kerap dicurigai dari sisi metode pemasaran, misal saat promo bundling, dengan harga 50 ribu sudah dapat 3.

Tetapi, apakah yang 'murah' itu sudah pasti buku bajakan?

Tentu saja tidak, alias belum pasti. Sebab, terdapat beberapa ciri dan kategori sebagai faktor yang harus dikenali sebelum menyatakan bahwa buku tersebut bajakan. Beberapa diantaranya seperti:

1. Buku Best Seller (yang Dijual Dengan Harga Murah)

Mewarta dari Kompas.id, Arys Hilman selaku Ketua Umum IKAPI mengungkapkan, bahwa buku 'Best Seller' paling rentan dan sering sekali dibajak. Aktivitas pembajakan terhadap buku-buku best seller sudah sangat meresahkan dan merugikan dunia buku.

Ciri-ciri bajakan pada buku-buku best seller, bukan hanya dikenali secara fisik saja, melainkan bisa dilihat dengan mudah melalui ketersediaan produknya. Misal, terdapat 1 buku yang sangat populer sekali pada tahun tertentu (contoh 2010), meski sudah lama proses produksinya tentu tidak akan dilakukan secara terus-menerus apalagi sepanjang tahun, maka ketika masih menemukan buku tersebut pada 14 tahun kemudian dalam kondisi fresh / baru dan memiliki stok berlimpah, maka patut dicurigai, plus dicek pada web penerbit resmi.

2. (Spesifik) Genre Fiksi 

Mewarta dari Antara News, penulis ternama Dee Lestari mengungkap, bahwa buku dengan genre fiksi juga sering dibajak. Genre ini sangat diminati oleh pembaca, selain karena cerita-ceritanya ringan, juga mampu menghibur. Dee sendiri mengakui, bahwa banyaknya genre fiksi dalam versi digital, jadi membuatnya sulit saat dibedakan dengan versi originalnya.

3. (Spesifik) Buku Penunjang Kuliah (yang Dijual Dengan Harga Murah)

Buku penunjang, alias buku-buku yang biasanya dijadikan sebagai referensi tambahan untuk menunjang berjalannya pembelajaran di kelas. Biasanya dominan digunakan oleh mahasiswa yang mendapatkan arahan dari dosen untuk membeli buku dengan judul, edisi, dan penulis tertentu.

Sama seperti poin 1, buku-buku penunjang kuliah, seperti menyangkut teori juga memiliki kategori dengan judul dan penulis yang paling laris diminati. Hal inilah yang kemudian membuat buku tersebut sering dibajak.

Misal, buku Semiotika Dalam Riset Komunikasi karya Nawiroh Vera, atau ada juga karya-karya Littlejohn mengenai Teori Komunikasi, di mana karya-karya mereka sampai saat ini masih digunakan sebagai rujukan terlebih dalam bidang ilmu komunikasi, tetapi sayangnya versi bajakan jauh merajalela. Antara versi original dan bajakan harganya jauh berbeda. Kebanyakan yang mencari karya-karya mereka sudah hafal, jika mendapati ciri-ciri paling menonjol dari sisi harga yang menurun dengan kondisi baru, sudah pasti itu bajakan.

Lalu, bagaimana dengan kategori dan genre lainnya?

Tentu semua buku rentan dibajak, termasuk buku-buku best seller yang memang berasal dari berbagai kategori dan genre, namun genre fiksi dan buku penunjang kuliah terbilang menjadi yang paling sering bahkan dominan dibajak. 

Ciri-ciri harga murahlah yang kemudian melekat pada versi bajakannya. Seperti novel dari karya penulis-penulis ternama, buku penunjang dengan judul dan penulis yang paling dicari/sering dianjurkan.

Murah tapi Original, Emang Ada? Gimana Cara Dapetinnya?

"Hindari harga murah, takutnya bajakan," kalimat tersebut memang kerap terdengar sebagai peringatan kecil. Tetapi, jika diperhatikan, kalimat tersebut bukanlah sebuah pernyataan, melainkan secara tidak langsung menyarankan untuk memperhatikan dan mengecek lebih detail bagaimana kondisi + status bukunya (seperti, apakah termasuk dalam kategori populer? Berapa harga yang ditawarkan?).

"Murah" tidak melulu datang dari versi bajakan, karena buku dengan versi original juga bisa didapat dengan harga murah bahkan jauh dari harga aslinya. Pemberian harga murah biasanya disebabkan oleh beberapa aktivitas penjualan yang sedang dijalankan, diantaranya:

1. Flash Sale

Flash sale sebenarnya masih masuk dalam kategori diskon, tetapi bagi pemburu buku harga sale yang satu ini berbeda jauh dengan potongan yang bisa didapat dari cara biasanya, seperti dari voucher. Perbedaannya terletak pada sisi harga. Biasanya harga yang ditawarkan melalui flash sale berbeda jauh dengan diskon dan voucher biasa, alias lebih murah dari yang kita bayangkan.

Flash sale buku sama seperti produk umumnya, yang dibanderol dengan harga murah sekali, tetapi hanya bisa didapat dalam waktu singkat saja bahkan harus rebutan.

Flash sale sendiri biasanya sering dimanfaatkan oleh toko buku resmi penerbit. Dengan flash sale, menjadi salah satu cara untuk bisa mendapatkan buku-buku original dengan harga yang jauh lebih murah.

2. Online Store & Live Streaming

Mendapatkan buku baru dan original + bisa lihat kondisinya, tidak perlu lagi datang ke toko fisik penerbit, karena bisa kita kunjungi melalui official online store penerbit. Biasanya, harga yang dipasarkan melalui online store bisa lebih murah, terlebih bisa menggunakan ragam diskon dan gratis ongkir.

Tidak sebatas memasarkan saja, kini kebanyakan official online store penerbit telah rutin melakukan live streaming untuk memperkenalkan sekaligus memperlihatkan buku secara langsung dari mulai kondisi, bahkan seperti apa alurnya, hingga daftar isinya. Di live streaming, selain bisa bebas nanya, biasanya juga ada diskon khusus untuk pembeli yang mampir/nonton.

Ada ragam diskon, seperti potongan harga khusus, sampai gratis ongkir, yang bisa diklaim dengan mudah. Hasilnya akan mendapatkan harga murah, di mana potongan harganya secara otomatis akan langsung berubah saat berhasil checkout bukunya melalui live streaming.

3. Cuci Gudang

Cuci gudang penerbit menjadi salah satu penyebab ternyaman yang membuat buku-buku original bisa didapat dengan harga murah.

Memang, cuci gudang biasanya datang dari buku-buku stok/terbitan lama sampai slow selling, tetapi masih banyak juga buku-buku populer yang tersedia, bahkan sering kali kedapatan koleksi tak terduga.

Soal kualitas tidak perlu diragukan lagi, dijamin original dan dominan masih tersegel. Harga yang dibanderol pun murah sekali, biasanya mulai dari 10.000-an saja.

4. Pre-Order

Ketika sebuah buku akan diterbitkan, biasanya penerbit membuka pre-order dengan batas waktu tertentu. Di mana pembaca yang sangat berminat bisa memesan dan membayar terlebih dulu.

Memang waktu menunggunya tergolong agak lama, tetapi harga yang didapatkan bisa jauh lebih murah sampai 30 persen dari harga aslinya.

Keuntungan ketika ikut pre-order juga bukan sekadar mendapatkan buku saja, biasanya ada hadiah tak terduga, seperti tanda tangan basah si penulisnya, kartu ucapan, sampai lanyard.

5. Diskon

Baik online maupun offline, banyak sekali buku original yang bisa didapat menggunakan ragam diskon. Misal, diskon hari spesial atau hari besar nasional, tanggal kembar, dan lainnya.

Apalagi, jika membeli bukunya secara online, potongan harga yang didapat bisa jauh lebih besar, karena diskon yang bisa digunakan bukan hanya bersumber dari official online store penerbit saja, melainkan juga dari marketplacenya, plus selalu ada gratis ongkir yang bisa diburu.

6. Buku Bekas

Selain versi baru, juga ada versi bekas original yang harganya tergolong murah. Buku bekas sendiri biasa dipilih sebagai alternatif jika buku baru dan original dari penerbit habis atau sudah tidak naik cetak lagi.

Kini, buku bekas original sudah menjamur di marketplace, soal promosi pun tidak jauh berbeda dengan penerbit, di mana penjual sering memberikan potongan harga, turut melakukan aktivitas live streaming yang mempermudah pembeli untuk bertanya + melihat kondisi bukunya secara lebih detail, dan yang paling membuat nyaman dari toko buku bekas adalah boleh nego!

Jadi, kalau bertemu buku dengan harga murah belum tentu bajakan, tetapi tetap harus mengecek secara detail bagaimana kondisi dan beberapa aspek lainnya ketika hendak membeli.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan buku original dengan harga murah, jadi say no to bajakan, ya!

Semoga ulasan ini bermanfaat dan menambah wawasanmu dalam mengenal luasnya dunia perbukuan, ya. Salam literasi, sehat-sehat selalu untuk kamu yang lagi membaca artikel ini.

Penulis: Dina Amalia

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun