Akan tetapi, alasan tersebut agaknya tidak berlaku bagi para penggemar komik cetak fanatik yang sudah terbiasa dengan fisik komik, apalagi jika sudah memiliki koleksi komik yang beragam.
Menjadi hal yang rugi jika harus membuang dan mengubur koleksinya begitu saja hanya demi versi digital, apalagi kalau mengingat proses pengumpulannya dengan waktu pencarian yang panjang dan tidak mudah didapat.
Jadi, antara komik cetak dengan komik digital terus berjalan berdampingan, sama-sama memiliki peran yang seimbang pada perindustrian komik saat ini.
Komik Cetak, Kok, Masih Laku?
Layaknya artis, di dunia perbukuan khususnya toko buku memiliki primadonanya masing-masing diantara puluhan kategori dan genre buku yang dipasarkan. Beberapa toko buku pasti diungguli oleh 1 kategori dan genre yang menjadi favoritnya pengunjung, baik offline ataupun online.
Hal ini saya analisis ketika membuka beberapa cabang toko buku online dan kerap bertegur sapa dengan toko buku lainnya, perbandingan yang saya analisis terdiri dari 4 toko internal, di mana hasil penjualan 2 toko buku di dominasi oleh komik cetak, sedangkan 2 toko buku lainnya di dominasi oleh buku-buku manajemen dan buku-buku agama.
Dominasi penjualan buku sendiri didasari oleh jumlah buku yang dipasarkan, lebih banyak kategori dan genre buku apa?
Hasil analisis di atas adalah sebanding, sebab 2 toko buku yang di dominasi komik cetak memang memiliki koleksi beragam komik dengan jumlah yang cukup banyak, sedangkan 2 toko buku yang di dominasi buku manajemen dan agama hanya memiliki komik cetak dengan jumlah sedikit dan sudah cabutan.
Siapa yang masih berminat dengan komik cetak di era digital?
Berbagai kalangan dari mulai anak-anak, remaja, sampai dewasa masih banyak yang berminat dan terus memburu komik cetak sampai saat ini.
Ibarat memancing ikan, para penggemar komik cetak juga mempunyai target buruan dari mulai edisi, judul, sampai karya komikus tertentu. Kalau belum dapet, ya belum pulang. Biasanya para penggemar itu tetap nungguin sampai komik yang diburunya dapat, dengan cara nitip ke pemilik toko, jadi kalau sudah ready si pemilik toko tinggal menghubungi via pesan atau telepon saja nanti tinggal dibayar.
Alasan masih meminati komik cetak pun beragam; ada yang mau mengisi koleksi komiknya karena volume masih bolong atau cabutan, ada yang baru mau memulai koleksi, ada yang sudah lama menanti-nanti edisi tertentu, ada yang amat menyukai karya komikus tertentu, ada yang memang hanya berminat dengan versi cetak, hingga ada juga yang berminat karena real datang sebagai penggemar lama dan hanya memburu koleksi komik cetak lawas.