Pra-sekolah menjadi salah satu masa di mana kita mulai dikenalkan huruf dan sedikit demi sedikit mulai mengeja suku kata. Sederhana saja, seperti dahulu ketika orang tua mulai mendikte 'I - ni Bu  di', 'I - ni I - bu Bu - di', 'I - ni Ba - pak Bu - di', secara spontan tubuh mungil ini mengikuti sambil melihat ejaan yang ditunjuk perlahan oleh Ibu.
Perjalanan mengenal huruf dan suku kata pada masa kecil, seakan menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu oleh orang tua, seraya menerka-nerka "Anak ini bakal nurut ngga ya untuk diajari membaca pertama kali?", "Anak ini bisa cepat memahami ngga, ya?". Sebab, masa itulah yang menjadi pintu pertama kita menuju jendela dunia.
Masa-masa itu pula yang kelihatannya hanya hal sederhana saja, namun rupanya memiliki seluk-beluk dunia membaca yang amat panjang.
Tanpa disadari, ketika mulai mengenal suku kata dan membaca, ada tiga transisi yang pasti kita lewati, lho.
Transisi dan Fase dalam MembacaÂ
Pertama, saat mulai belajar membaca yang diawali dengan ejaan huruf, pasti kita membacanya menggunakan 'suara yang cukup lantang atau keras'. Bukan tanpa sebab, membaca dengan menggunakan suara yang lantang/keras mampu membuat naskah bacaan jadi semakin mudah untuk dipahami, khususnya bagi anak-anak yang baru saja belajar membaca.
Fase selanjutnya, saat membaca bukan lagi menggunakan suara yang keras, melainkan 'bergumam', alias hanya mengeluarkan suara kecil seperti berbisik, bahkan hanya menggerakkan ujung bibir saja.
Tetapi, rupanya tak berhenti pada kedua fase tersebut saja. Sebab, ketika kemampuan kita dalam membaca terus berkembang, maka perlahan 'suara keras' dan 'bergumam' itu akan semakin memudar, dan mulai beralih pada fase membaca 'dalam hati'. Masa inilah yang memulai suara di kepala perlahan muncul.
Kelihatannya hanya hal sederhana, bukan?Â
Tapi, pernahkah kita jadi bertanya-tanya, sebenarnya suara apasih yang muncul ketika sedang asyik membaca? Apa benar berasal dari dalam hati?
Pertanyaan sederhana itu juga kerap diajukan oleh seorang remaja berusia 14 tahun, yakni Luiza dari Brasil, ia bertanya, "Suara apa yang hadir di kepala saat kita lagi asyik membaca?".