Secara lingkungan pasar, tidak ada dampak tertentu, sebab pasar buku memang hanya terbagi menjadi dua kategori, buku baru dan buku bekas.
Sedangkan, bagi pembeli, 'kata bekas' sendiri berdampak, yakni menjadi jauh lebih ekstra teliti ketika membeli. Jadi, bukanlah dampak yang besar, apalagi hanya soal penyebutan.
Itulah, perbedaan antara buku bekas dan lawas beserta lika-liku dunia perbukuan.
Dapat ditarik benang merahnya, bahwa buku bekas itu belum tentu datang dari buku lawas ataupun langka, karena dominan tahun/masanya masih terjangkau dan masih mudah dicari di pasaran. Sedangkan, buku lawas dapat dikatakan sudah pasti bekas, jikalau dari koleksi buku lawas terdapat kondisi yang terbilang baru, pasti ada perubahan, salah satunya dari sisi warna (khususnya bagian pinggir kertas) yang mulai berubah menjadi retro.
Semoga ulasan ini bermanfaat dan menambah wawasanmu dalam mengenal luasnya dunia perbukuan yaa. Salam literasi, salam hangat, semoga sehat-sehat selalu yaa untuk kamu yang lagi baca artikel ini.
Penulis: Dina Amalia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H