Biasanya, bagi pencinta dan kolektor buku, tidak pernah ragu untuk membeli ketika menemukan buku-buku yang berasal dari puluhan tahun silam, apalagi jika kondisinya masih kokoh dan penulisnya juga masih dikenal hangat, selain karena sudah mengetahui betul nilai sejarahnya juga belum tentu bisa didapatkan kembali dilain waktu.
Meski, buku bekas tidak mesti dari tumpukan buku lawas, jejaknya sama-sama meninggalkan pengalaman berkesan, baik dari pemiliknya ataupun ceritanya.
4. Kehangatan dan pesona buku jadoel
"Buku seperti buah anggur, menjadi lebih baik seiring bertambahnya usia." Ungkap Books Chharming yang mengibaratkan buku seperti buah anggur, karena ketika buku telah dilalui oleh banyak tangan, maka kita akan mendapatkan banyak cerita dan pengalaman di setiap pergantian halaman.
Pada setiap halaman buku bekas, rasanya seperti bisa melihat pemilik lama, di mana ia terkadang suka menggarisbawahi bagian favoritnya, hingga menambah catatan, yang mungkin saja akan menjadi bagian favorit kita juga ketika baru membacanya.
Selain itu, pesona buku bekas juga sangat berkesan dari bagian fisiknya, seperti misal kertasnya sudah menjadi kecokelatan, bukannya tidak menyukai malah justru menjadi pemandangan retro/klasik yang unik dan kesannya benar-benar seperti barang yang tertinggal dari masa lampau. Bagian ini, kerap menjadi favoritnya pencinta dan kolektor buku, karena memiliki kesan yang khas.
Pesona-pesona inilah, yang tidak bisa didapatkan pada buku baru dan e-book, selain tidak dapat memberikan kepuasan dari sisi wangi khas buku, juga tidak memberikan sebuah kesan memegang buku bersampul tipis dan halaman yang sedikit namun kokohnya bukan main.
5. Kualitas yang jauh lebih top
Jika buku bekas datangnya dari buku-buku lawas, kualitasnya tidak perlu diragukan lagi. Dari mulai perekat atau penggunaan tali, kertas yang amat tebal dan glossy, hingga tulisan cetak timbul.
Biasanya, kualitas buku-buku bekas lawas bisa terlihat jelas dari sisi kertas, meski zaman dulu kerap menggunakan book paper, tetapi kualitasnya sangat tinggi yang tidak menghasilkan bercak-bercak bulat kekuningan, selain itu kertasnya juga jauh lebih tebal dan kokoh. Jika diperhatikan dari sisi cetakan tulisan pun juga sama, berkualitas tinggi dengan cetak timbul, jadi ketika memegang isi buku terasa bertekstur bukan sekedar cetak print seperti pada umumnya.
Kualitas buku bekas disini, bisa ditemukan diberbagai kategori buku, dari mulai komik, novel, biografi, sejarah, dan sebagainya. Hampir sebagian besarnya berkualitas tinggi. Jadi, meski statusnya bekas, tetapi kualitasnya paling berkelas.
6. Melawan budaya liar pembajakan
'Buku bajakan' dan 'Pemasaran buku bajakan' menjadi budaya liar yang dimanfaat berbagai oknum demi meraup uang semata. Budaya liar ini biasanya menyasar orang-orang yang masih awam terkait dunia perbukuan dengan memberikan iming-iming berupa celotehan seperti 'buku premium', 'asli disegel', 'paketan 5 cuma 50.000', dan sebagainya.
Seperti yang telah disinggung pada poin membeli buku secara tipikal di atas, bahwa sebagian besar orang hanya mau membeli dan memiliki buku dalam kondisi baru karena awam atau hanya sekedar untuk keperluan sementara. Sebagai contohnya, seseorang yang membutuhkan buku secepat mungkin karena beberapa keperluan, tidak paham mau buku bajakan atau original, yang terpenting baginya adalah 'bukunya baru' dan 'judul sesuai dengan yang sedang dicari'. Hal inilah yang menjadi sasaran oknum pengedar buku bajakan.