Jika tetap melakukan kegiatan pada umumnya dan ada kewajiban untuk memiliki buku, biasanya akan sekedar memiliki saja.
2. Mengindari sekolahÂ
Meskipun wajib, pengidap fobia ini sering kali menghindar untuk sekolah, alias suka bolos dengan berbagai alasan.
3. Mengindar untuk masuk ruang bacaÂ
Terus menghindar untuk masuk ke ruang baca, seperti perpustakaan, toko buku, taman baca, dan sebagainya yang berhubungan dengan buku atau bacaan.
4. Enggan ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang berkaitan dengan buku
Ada saja alasan ketika diajak untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang berhubungan dengan buku, misalnya acara bazar buku, atau sekedar pergi ke toko buku, ke museum, bahkan hingga untuk kerja kelompok bersama teman sekelas.
5. Tidak mau membaca infromasi sendiri
Terkadang tidak mau membaca informasi sendiri, melainkan meminta bantuan seperti ke teman untuk membacakan sebuah informasi penting tertentu.
Pengobatan Fobia Buku
Jika kita merasakan ketakutan terhadap buku dan membaca, namun bukan berarti kita bisa memvonis fobia ini secara mandiri.
Mewarta dari Cleveland Clinic dan Very Well Mind, memang belum ada tes yang secara spesifik mendiagnosa rasa cemas terhadap buku. Namun, kita bisa berdiskusi dan meminta pertolongan kepada dokter & ahli dari kesehatan mental.
Pengobatan dan perawatan yang akan diberikan biasanya mengarah kepada terapi, diantaranya akan dibimbing untuk membangun pola pikir baru mengenai buku dan akan perlahan didorong untuk membaca buku beberapa halaman. Terapi yang digunakan ini bernama eksposur, yang merupakan pengobatan secara umum untuk pengidap fobia, di mana pada terapi ini dijalankan secara bertahap, dan akan langsung dihadapkan dengan objek ketakutan kita guna membantu mengatasi rasa takut, hingga bisa memutus fase penghindaran.
Fobia ini memang tergolong cukup unik dan tidak biasa, namun tidak menutup kemungkinan untuk bisa kembali normal, yang terpenting ketika kita merasakan gejala fobia ini, jangan pernah ragu untuk mencari pertolongan dan segera berdiskusi ke dokter atau ahli khususnya kesehatan mental.
Semoga bermanfaat dan menambah wawasan dalam mengenal luasnya dunia buku yaa. Salam hangat, sehat-sehat selalu untuk kamu yang sedang membaca artikel ini.
Penulis: Dina Amalia