Rebahan memang sangatlah nyaman dan sudah menjadi kebiasaan sehari-hari kita yang bahkan tak terlepaskan. Saking nyamannya, sering kali disambi dengan berbagai aktivitas, entah main handphone, nonton tv, mendengarkan musik.
Selain bisa disambi seperti aktivitas pada umumnya, rebahan juga menjadi posisi favorit paling nyaman bagi sebagian orang yang memiliki hobi membaca, kalau bahasa zaman sekarangnya biasa disebut 'pewe' alias posisi paling wuenak. Kebiasaan ini juga memiliki sapaan hangat tersendiri di dunia buku, yakni Librocubicularist.
Bagi kamu yang baru saja mendengar 'librocubicularist' mungkin masih terasa asing dan agaknya sedikit susah untuk diucap. Istilah atau sapaan librocubicularist ini muncul pada awal era 90-an, yakni merupakan julukan untuk orang-orang yang hobinya membaca buku di tempat tidur, baik membaca sambil bersantai-santai saja ataupun ketika ingin tidur. Kebiasaan ini sudah melekat hingga menjadi rutinitas si pembaca.
Faktor yang Menjadikan Seseorang Librocubicularist
Tak sekedar sambil bersantai-santai saja, tetapi ada beberapa faktor yang menjadikan seseorang kerap melakukan kegiatan membaca di tempat tidur, berikut diantaranya:
1. Dapat melepaskan penat
Mewarta dan mengembangkan dari Merriam Webster, bagi kaum librocubicularist, membaca di tempat tidur itu bisa melepaskan penat dan membuat pikiran menjadi jauh lebih rileks setelah seharian sangat sibuk melakukan berbagai aktivitas.
Bahkan, menjadi cara ampuh atau efektif untuk melupakan masalah yang sehari-hari selalu memeluk.
2. Posisi yang paling menyenangkan
Seperti yang sudah disinggung di atas, bahwa membaca di tempat tidur menjadi posisi yang paling menyenangkan, karena dapat membantu mengurangi ketegangan pada otot dan tubuh menjadi lebih rileks.
Bagi sebagian pembaca, kadang kala merasa kurang nyaman atau kurang leluasa dan pegal ketika membaca buku di meja atau sekedar duduk di kursi, dan memilih untuk mencari posisi ternyaman untuk membaca di tempat tidur seperti rebahan, entah dengan posisi tengkurap, miring, ataupun melumah/telentang.
3. Lebih berkonsentrasi dan fokus
Mewarta dari Mep News, posisi membaca di tempat tidur (sambil rebahan) dianggap bisa membuat si pembaca jadi lebih berkonsentrasi, sehingga membuat pikiran fokus pada buku yang sedang dibaca.
Sama seperti poin 2, terkadang membaca di meja dan kursi kerap membuat pegal, yang menjadikan si pembaca kehilangan konsentrasi.
Namun, pada poin ini kembali lagi kepada masing-masing kebiasaan pembaca, jika sudah terbiasa bahkan hanya bisa membaca di meja dan kursi, maka kegiatan membaca sambil rebahan menjadi hal yang tidak nyaman baginya.
4. Hanya memiliki waktu membaca saat ingin tidur
Bagi pencinta buku yang selalu meluangkan waktunya untuk membaca setiap hari, terkadang seharian sibuk melakukan berbagai aktivitas, entah bekerja, meeting, sekolah atau kuliah, agaknya sulit untuk bisa meluangkan waktu di jam sibuk tersebut, belum lagi rasa lelah yang menyelimuti.
Maka, hanya bisa meluangkan waktu untuk membaca di saat ingin tidur. Selain menjadi waktu terbaik, juga menjadi pilihan yang praktis, karena ketika sudah menemukan posisi membaca yang pas sambil rebahan, rasa nyaman pun datang, hingga bisa menjadi penghantar tidur.
Dampak Membaca Sambil Rebahan
Membaca buku sambil rebahan memanglah nyaman, namun ternyata belum tentu aman, karena akan berdampak buruk bagi kesehatan. Mewarta dan mengembangkan dari IHC Telemed dan Domibed, berikut diantaranya:
1. Memicu kerusakan pada retina
Retina menjadi bagian terpenting dari mata untuk menghasilkan penglihatan yang jelas dan jernih. Jika, mengalami kerusakan, maka penglihatan akan tampak buram / kabur.
Ketika membaca sambil rebahan terasa begitu nyaman, sering kali lupa akan jarak pandang antara mata dengan buku yang kemungkinan besar tidak optimal karena sangat dekat, sehingga mengharuskan mata menjadi ekstra fokus pada bacaan/teks.
2. Nyeri pada leher dan pundak
Tanpa disadari, membaca sambil rebahan akan memberikan tekanan pada leher dan pundak. Apalagi jika mengambil posisi tengkurap, di mana leher akan sedikit menunduk, dan tangan menekuk untuk menumpu ke bagian tempat tidur sekaligus memegang buku.
Akibatnya, leher dan pundak akan merasa nyeri, tangan pun lama kelamaan akan terasa pegal hingga kebas.
3. Menyebabkan migran dan sakit kepala
Masih selaras dengan poin 2, migran dan sakit kepala bisa timbul karena adanya tekanan pada area leher, pundak, hingga kepala. Tekanan inilah yang memicu kondisi tidak nyaman sehingga akan merasakan migran dan sakit kepala.
4. Membuat Sesak
Dampak selanjutnya yakni kerap membuat sesak, jika membaca dengan posisi tengkurap. Memang posisi ini sangat membuat rileks, tetapi lama kelamaan dada akan terasa sesak hingga membuat perut jadi begah dan mual.
Hal ini, biasanya akan terasa ketika sudah tidak nyaman dan menginginkan untuk segera bangun, kemudian setelah bangun dan duduk pasti akan merasa lega sekali walaupun dada rasanya agak tertekan. Namun, jika masih berefek panjang akan merasakan mual.
Kenyamanan yang luar biasa ketika bisa membaca di tempat tidur sambil rebahan, namun tetap harus memperhatikan dampaknya jika dilakukan terus menerus. Tidak masalah jika ingin membaca di tempat tidur, alternatif yang bisa digunakan yaitu dengan posisi duduk-duduk santai.
Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan dalam mengenal dunia buku. Sehat-sehat selalu yaa untuk kamu yang sedang membaca artikel ini.
Penulis: Dina Amalia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H