Seperti poin di atas yang telah dibahas. Kita bisa memulai bisnis buku bekas dari koleksi buku-buku pribadi yang memang sudah tidak kita gunakan lagi.
Sebelum menjual, bisa dipilah atau dicek secara detail terlebih dahulu terkait kondisinya, apakah masih layak baca atau tidak. Hal yang wajar jika buku yang telah kita baca/pakai memiliki beberapa kekurangan, tidak perlu khawatir, cukup dijelaskan saja ketika ingin memasarkannya.
Namun, hal yang harus dihindari adalah jika kondisi buku sudah tidak lengkap lagi halamannya, entah itu terbuang atau tergunting. Sebaiknya pilah buku yang masih lengkap atau utuh, tak masalah jika ada kekurangan seperti bercak ataupun nama, yang terpenting dijelaskan secara detail dan halamannya masih utuh.
2. Menentukan target pasarÂ
Pada umumnya target pasar buku bisa dispesifikasikan dari genre, buku dengan genre apa yang ingin kita fokuskan untuk dijual? Apakah khusus komik? Atau novel? Atau buku-buku manajemen? Tujuan dari menentukan target pasar buku yakni supaya memudahkan kita dalam mempromosikannya.
Namun, ketika sudah bergelut di dunia buku dan ditelaah, dalam menentukan target pasar buku sendiri bisa dilihat dari dua hal, yakni menjual buku dalam jumlah partai (alias sudah memiliki jumlah buku yang tak terbatas, hasil kerja sama dengan pemasok jual-beli buku) atau menjual buku sesuai dengan stok terbatas dari koleksi pribadi.
- Pertama, menjual dalam jumlah partai (alias sudah memiliki jumlah buku yang tak terbatas, hasil kerja sama dengan pemasok jual-beli buku). Dalam kategori ini, biasanya penjual menyediakan berbagai genre buku, alias target pasarnya tidak terbatas atau menyasar ke semua kalangan, baik anak-anak, remaja, hingga dewasa. Kemudian, dalam buku-buku yang dijualnya akan disusun dengan rapih sesuai dengan genre yang dimiliki, agar pembeli tidak bingung dalam mencarinya (baik secara toko fisik ataupun secara online di marketplace).
- Kedua, menjual buku sesuai dengan stok terbatas dari koleksi pribadi. Dalam kategori koleksi pribadi, biasanya kita hanya memiliki buku yang kita suka saja bahkan dalam genre yang sama. Kategori ini sama dengan target pasar pada umumnya, yakni spesifik dalam menyasar konsumen. Misalnya kita hanya memiliki genre komik dan ingin menjualnya, maka akan tertuju pada pencinta komik hingga kolektor komik.
Lalu, bagaimana jika kita memiliki berbagai genre buku dari koleksi pribadi, namun baru saja ingin memulainya?
Tentu saja bisa! Meski baru memulainya, tidak jadi masalah untuk memasarkannya dan menyasar ke semua kalangan, yang perlu kita lakukan hanya menyusun bukunya saja sesuai dengan genre, baik secara fisik atau secara online (marketplace) agar pembeli tidak bingung dalam mencarinya.
Tak perlu khawatir, jika kita ingin menyusun buku di marketplace, telah tersedia fitur 'Kategori', di mana fitur tersebut berfungsi untuk mengelompokkan produk-produk yang kita jual sesuai dengan 'nama kategori / genre' yang kita buat sendiri. Sehingga para pembeli dapat mencari produk dengan mudah, dan tampilannya pun terlihat sangat rapi.
3. Riset kelangkaan buku dan harga jual
Sebelum memasarkan buku, jangan lupa untuk cek detail harga pasaran.
Harga jual bisa kita tentukan dari kelangkaan dan kondisi buku. Bagaimana caranya untuk mengetahui buku yang kita jual langka? Bisa kita lihat dari tahun terbit dan ketersediaan buku tersebut dipasaran, apakah masih ada yang menjualnya? Atau ternyata hanya kita saja yang memilikinya? Bisa kita cek dengan mudah melalui marketplace dan google lensa.