Mohon tunggu...
Dina Amalia
Dina Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Bouquiniste

Biasa disapa Kaka D! | Hidup pada dunia puisi dan literasi | Etymology Explorers | Mengulik lebih dalam dunia perbukuan dan kesehatan | Contact: dno.dwriter@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Intip Peluang Bisnis dari Buku Bekas dan Kiat Sukses untuk Memulainya

11 Juli 2024   07:46 Diperbarui: 11 Juli 2024   17:06 3104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, jika tidak memiliki koleksi pribadi, kita bisa membelinya di lapak atau biasa disebut dengan penjual barang bekas, selain bisa datang menemui langsung ke lapak kita bisa pesan buku melalui penjual barang bekas yang biasa keliling ke rumah-rumah atau mangkal di pos-pos perumahan.

Lapak atau penjual barang bekas sendiri memiliki channel dalam memasok buku-buku bekas, biasanya didapat dari perumahan yang penghuninya akan pindah, hingga perpustakaan atau ruang baca.

Jika membeli di lapak atau penjual buku bekas kita bisa sortir terlebih dahulu untuk memastikan bahwa buku-buku yang akan kita beli masih layak baca, original, dan kondisinya masih apik berisi lengkap.

2. Tidak perlu sewa lapak, jual Online pun bisa!

Sebelum memulai bisnis, terkadang kita bingung bagaimana caranya untuk menyewa lapak sedangkan belum ada modal sama sekali.

Untuk bisnis buku bekas sendiri kita bisa memanfaatkan platform online untuk menjualnya, yakni dari mulai marketplace hingga media sosial.

Jika buku yang kita ingin jual masih dalam kategori sedikit, bisa sekali untuk memanfaatkan area rumah untuk menyimpannya, bahkan tak harus memiliki rak besar dahulu karena bisa kita simpan seperti di keranjang untuk meminimalisir tempat.

Dengan menjual buku secara online, kita hanya perlu melakukan foto produk dan menjabarkan kondisi buku secara lengkap pada deskripsi. Jadi, tidak perlu repot-repot sewa lapak untuk berjualan secara offline atau tatap muka langsung dengan pembeli.

3. Tidak memerlukan perawatan khusus

Kelebihan menjual buku adalah tidak memerlukan perawatan khusus, contohnya seperti makanan hingga obat-obatan yang memiliki masa kadaluwarsa.

Buku hanya memerlukan tempat yang kering atau tidak lembab. Jika buku dalam kondisi berdebu, membersihkannya pun sangat mudah, bisa langsung dibersihkan menggunakan lap, ataupun tisu ditambah cairan pembersih kaca seperti Cling.

4. Tenang, minat beli buku bekas tinggi!

Jika bersangkutan dengan kata 'bekas' biasanya kita dihantui dengan pertanyaan "Apakah layak?", "Apa iya buku sudah bekas seperti ini laku?", "Apa iya buku-buku dengan terbitan lawas masih ada yang mau?".

Tidak perlu khawatir, peminat buku bekas selalu berdatangan. Target pasar dari buku bekas bukan hanya dari kalangan pencinta buku-buku lawas saja, melainkan juga dari orang-orang yang biasanya terkendala keuangan jika harus membeli buku-buku baru dan menjadikan buku bekas sebagai alternatifnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun