Seperti contoh iklan Optik Express yang termuat pada majalah Tempo No.10 Tahun 1993. Iklan dalam lembaran ini sangat khas monokrom, lengkap dengan tawaran diskon, menarik perhatian dengan waktu pembuatan yang cepat, hingga menyertakan beberapa alamat yang sudah tersebar dibeberapa daerah.
Kemudian, iklan BCA yang termuat pada majalah Forun Keadilan No.19 Tahun 1995. Iklan yang terlihat legendaris sekali dengan tawaran hadiah mobil Mercedes Benz hingga elektronik lainnya seperti movie camera palm, hingga disc karaoke. Iklan bank pada masa-masa ini juga lengkap dengan informasi transaksi.
Iklan-iklan yang tampil dalam majalah lawas tentu menjadi bagian dari sejarah. Ketika bisa melihat kembali iklan-iklan di majalah lawas rasanya tidak terganggu, justru senang bisa melihatnya kembali, bisa bernostalgia menikmatinya lagi, terlebih kebanyakan produk/jasa yang dulu ditawarkan mungkin sudah tidak ditemukan lagi di masa kini.
Itulah sejarah-sejarah singkat yang mewarnai isi majalah lawas, masih ada hingga kini, masih bisa dibaca dan dinikmati suasananya. Dengan membaca majalah-majalah lawas, tentu sebagai salah satu bentuk untuk menghargai warisan budaya yang ratusan sejarahnya dituang melalui karya tulisan hingga foto.
Penulis: Dina Amalia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H