Mohon tunggu...
Dina Amalia
Dina Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Bouquiniste

Biasa disapa Kaka D! | Hidup pada dunia puisi dan literasi | Etymology Explorers | Mengulik lebih dalam dunia perbukuan dan kesehatan | Contact: dno.dwriter@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Membaca Sejarah dari Majalah Lawas

1 April 2024   10:57 Diperbarui: 2 April 2024   01:00 1267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Dokpri. Dina Amalia (Majalah Gadis Edisi Bonus Ekslusif -- World of Our Westlife 2001).

Sumber Foto: Dokpri. Dina Amalia (Majalah Tempo No.10 Tahun 1993 | Lembar Potret Iklan Optik Express).
Sumber Foto: Dokpri. Dina Amalia (Majalah Tempo No.10 Tahun 1993 | Lembar Potret Iklan Optik Express).

Seperti contoh iklan Optik Express yang termuat pada majalah Tempo No.10 Tahun 1993. Iklan dalam lembaran ini sangat khas monokrom, lengkap dengan tawaran diskon, menarik perhatian dengan waktu pembuatan yang cepat, hingga menyertakan beberapa alamat yang sudah tersebar dibeberapa daerah.

Sumber Foto: Dokpri. Dina Amalia (Majalah Forun Keadilan No.19 Tahun 1995 | Lembar Potret Iklan Bank BCA).
Sumber Foto: Dokpri. Dina Amalia (Majalah Forun Keadilan No.19 Tahun 1995 | Lembar Potret Iklan Bank BCA).

Kemudian, iklan BCA yang termuat pada majalah Forun Keadilan No.19 Tahun 1995. Iklan yang terlihat legendaris sekali dengan tawaran hadiah mobil Mercedes Benz hingga elektronik lainnya seperti movie camera palm, hingga disc karaoke. Iklan bank pada masa-masa ini juga lengkap dengan informasi transaksi.

Iklan-iklan yang tampil dalam majalah lawas tentu menjadi bagian dari sejarah. Ketika bisa melihat kembali iklan-iklan di majalah lawas rasanya tidak terganggu, justru senang bisa melihatnya kembali, bisa bernostalgia menikmatinya lagi, terlebih kebanyakan produk/jasa yang dulu ditawarkan mungkin sudah tidak ditemukan lagi di masa kini.

Itulah sejarah-sejarah singkat yang mewarnai isi majalah lawas, masih ada hingga kini, masih bisa dibaca dan dinikmati suasananya. Dengan membaca majalah-majalah lawas, tentu sebagai salah satu bentuk untuk menghargai warisan budaya yang ratusan sejarahnya dituang melalui karya tulisan hingga foto.

Penulis: Dina Amalia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun