Mohon tunggu...
Dina Rahmawati
Dina Rahmawati Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa S2 PAUD

Saya adalah seorang guru yang menempuh pendidikan S2 PAUD di salah satu kampus ternama di Jawa Timur. Semoga tulisan saya bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Interaksi Sosial dalam Pembelajaran Anak: Pendekatan Reggio Emilia melalui Perspektif Vygotsky

3 Desember 2024   12:27 Diperbarui: 3 Desember 2024   12:35 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Upacara Bendera Merah Putih setiap hari Senin di PAUD 'Aisyiyah Kesambi

Oleh: Dina Rahmawati

Pendekatan Reggio Emilia berasal dari kota Reggio Emilia, Italia, telah dikenal luas dalam pendidikan anak usia dini karena filosofi dan pendekatannya yang berfokus pada anak sebagai pembelajar aktif. Pendekatan ini menekankan pentingnya lingkungan yang mendukung, kebebasan berekspresi, dan interaksi sosial dalam pembelajaran anak. Salah satu tokoh penting dalam bidang pendidikan yang memberikan kontribusi besar terhadap pemahaman interaksi sosial dalam perkembangan kognitif anak adalah Lev Vygotsky. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana pendekatan Reggio Emilia dapat dipahami melalui perspektif teori Vygotsky, dengan fokus pada peran interaksi sosial dalam pembelajaran anak.

Pendekatan Reggio Emilia melihat anak sebagai individu yang kompeten, penuh potensi, dan memiliki kemampuan untuk membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman dan interaksi. Dalam konteks ini, guru bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator yang mendengarkan, mengamati dan mendukung anak-anak dalam proses belajar mereka. Salah satu elemen kunci dalam pendekatan ini adalah peran interaksi sosial antara anak-anak dan orang dewasa, serta di antara anak-anak itu sendiri. Lingkungan yang kaya dengan bahan, kesempatan untuk berkolaborasi dan komunikasi adalah bagian integral dari pengalaman belajar mereka.

Lev Vygotsky, seorang psikolog asal Rusia, mengemukakan teori yang menekankan peran penting interaksi sosial dalam perkembangan kognitif anak. Salah satu konsep utama dalam teori Vygotsky adalah Zone of Proximal Development (ZPD), yang menggambarkan perbedaan antara apa yang dapat dilakukan oleh anak secara mandiri dan apa yang dapat dicapai dengan bantuan orang lain, baik itu guru, teman sebaya, atau orang dewasa. Vygotsky berpendapat bahwa pembelajaran yang paling efektif terjadi ketika anak berada dalam ZPD, di mana mereka dapat mengatasi tantangan dengan bimbingan yang tepat.

Selain ZPD, Vygotsky juga menekankan pentingnya bahasa sebagai alat utama dalam perkembangan kognitif. Bahasa, menurut Vygotsky, bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga alat berpikir. Dalam proses belajar, anak-anak menggunakan bahasa untuk memahami dan mengorganisasi dunia di sekitar mereka, baik dalam bentuk verbal maupun non-verbal.

Pendekatan Reggio Emilia sejalan dengan prinsip-prinsip utama dalam teori Vygotsky, terutama dalam hal pentingnya interaksi sosial dalam pembelajaran. Dalam lingkungan Reggio Emilia, anak-anak diberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa dalam konteks yang mendukung pengembangan sosial dan kognitif mereka. Pengalaman belajar mereka sering melibatkan dialog, diskusi kelompok dan eksplorasi bersama yang semuanya mencerminkan konsep Vygotsky tentang pentingnya interaksi sosial untuk perkembangan intelektual.

Salah satu contoh nyata dari aplikasi teori Vygotsky dalam Reggio Emilia adalah penggunaan scaffolding (penopang atau bantuan) yang dilakukan oleh guru atau teman sebaya. Dalam pendekatan Reggio Emilia, guru mengamati dan merespons ide-ide anak-anak, memberikan tantangan yang sesuai dengan ZPD mereka dan menawarkan dukungan yang memungkinkan anak-anak untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam. Interaksi sosial ini bukan hanya terbatas pada komunikasi verbal, tetapi juga melalui ekspresi kreatif, seperti seni yang merupakan bagian besar dari pendekatan Reggio Emilia. Dalam hal ini, bahasa visual menjadi sarana penting untuk berpikir dan berkomunikasi, selaras dengan pandangan Vygotsky mengenai perkembangan bahasa dan simbol dalam pembelajaran.

Vygotsky juga menekankan peran penting konteks sosial dan budaya dalam perkembangan anak. Dalam pendekatan Reggio Emilia, lingkungan diatur dengan sangat hati-hati untuk menjadi "guru kedua", yang tidak hanya menyediakan berbagai bahan dan alat untuk eksplorasi tetapi juga menciptakan ruang yang mendorong interaksi sosial yang bermakna. Anak-anak diajak untuk berkolaborasi dalam proyek-proyek, diskusi kelompok dan kegiatan kreatif yang memungkinkan mereka mengembangkan keterampilan sosial, komunikasi dan pemecahan masalah. Melalui interaksi ini, mereka membangun pengetahuan bersama, yang menjadi dasar bagi pembelajaran kognitif yang lebih mendalam.

Pendekatan Reggio Emilia menekankan pentingnya kolaborasi dalam pembelajaran, yang sangat konsisten dengan pandangan Vygotsky bahwa pembelajaran terjadi melalui interaksi sosial. Kolaborasi ini memberikan anak kesempatan untuk saling berbagi ide, mendiskusikan pemahaman mereka dan membangun pengetahuan bersama. Dengan demikian, pembelajaran menjadi pengalaman sosial yang tidak hanya melibatkan pemahaman individu tetapi juga perkembangan kolektif.

Pendekatan Reggio Emilia dan teori Vygotsky saling melengkapi dalam pemahaman kita tentang pembelajaran anak. Keduanya menekankan pentingnya interaksi sosial, kolaborasi, dan lingkungan yang mendukung perkembangan kognitif. Dengan memandang anak sebagai pembelajar aktif yang berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, pendekatan Reggio Emilia melalui perspektif Vygotsky memberikan gambaran yang lebih holistik tentang bagaimana anak-anak mengembangkan kemampuan kognitif mereka. Interaksi sosial, baik dengan teman sebaya maupun dengan orang dewasa, menjadi landasan yang penting dalam proses pembelajaran, yang memungkinkan anak untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia di sekitar mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun