Mohon tunggu...
Dimas Satrio
Dimas Satrio Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Sedang Menjalani Kehidupan

INDONESIA JAYA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ancaman Integrasi di Bidang Sosial Budaya

2 Maret 2022   08:48 Diperbarui: 2 Maret 2022   08:58 47336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kolase -- ilustrasi pribadi

Ancaman sosial budaya adalah tindakan dan/atau konsep yang disebarkan (sengaja atau tidak sengaja) dan berpotensi mengancam kekayaan suku, agama, ras, atau golongan. Beberapa contoh ancaman di bidang sosial budaya misalnya: Masuknya ide-ide asing yang tidak sesuai norma sosial budaya di suatu negara.

Ancaman bidang sosial budaya yang berasal dari dalam negeri antara lain persoalan kemiskinan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Jika dibiarkan masalah ini bisa menjadi bom waktu yang akan menimbulkan persoalan lebih besar seperti separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia.

Ancaman Integrasi Nasional Bidang Sosial Budaya

Potensi ancaman terhadap integrasi nasional di bidang sosial budaya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ancaman dari dalam dan ancaman dari luar.

Yusnawan Lubis dan Muhammad Sodeli dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas XI (2017: 155), menyebutkan, ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan.

Isu-isu yang demikian permasalahan, seperti separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Inilah yang nantinya, akan mengancam persatuan dan kesatuan antar sesama bangsa.

Sementara itu, Rosalinah dalam Modul Pembelajaran PPKn Kelas XI (2020: 10) menyebutkan ancaman dari luar di bidang sosial budaya, yaitu sebagai berikut:

Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang-barang dari luar negeri.

Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi.

Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna.

Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu.

Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan kesetiakawanan sosial.

Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

Contoh cultural lag:
1. Tayangan situs-situs porno saat ini banyak dikonsumsi oleh siapa saja, termasuk anak-anak di bawah umur. Hal ini merupakan ancaman yang membahayakan bagi peradaban manusia. Bukan kemajuan yang terjadi, melainkan kehancuran moral yang akan terbukti. Memang, tanpa teknologi, perubahan sosial masyarakat akan berjalan lambat, tapi bila tidak dilandasi kekuatan moral dan spiritual, kemajuan teknologi akan mempercepat kehancuran budaya. Bukan melahirkan manusia beradab, tapi akan memunculkan manusia biadab.
2. Kecanduan masyarakat terhadap komputer sangat berdampak buruk,karena hal ini dapat menjadikan seseorang menjadi individu yang melankolis dan anti sosial karena kecanduannya pada komputer
3. Keadaan masyarakat kita sekarang dalam perilaku menelpon dengan telpon genggam,yang penggunaanya sering kali bukan berdasarkan pada kepentingan kebutuhan tetapi lebih pada demonstrasi untuk sekedar menaikkan status atau gengsi.

Contoh yang bisa menggambarkan kejadian culture shock bisa dilihat ketika siswa SMA baru lulus dan masuk dunia perkuliahan. Kampus yang identik dengan budaya dari berbagai kalangan masyarakat di seluruh Indonesia akan menyebabkan perbenturan budaya yang begitu banyak.

Seseorang yang mengalami culture shock terlihat menarik diri dari interkasi sosial di kampus. Mereka cenderung lebih suka menyendiri dan mudah bosan berada di lingkungan barunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun