Bagaimana ingin memberantas habis judi online dan slot jika pemegang kewenangan pun turut terjerumus ke dalamnya? Hal ini tidak hanya terjadi untuk masalah judi, melainkan juga masalah lainnya, terutama korupsi. Pada dasarnya, kesalahan terdistribusi antara kedua belah pihak, masyarakat dan pemerintah. Masyarakat yang tidak tahu batas dan mudah terpengaruh, serta pemerintah yang bukannya bertindak malah merusak.
Setelah membahas fenomena seputar judi yang begitu kompleks dan berakar, maka penanggulangan harus segera dilakukan. Dengan pemerintah yang belum dapat membangun kepercayaan, solusi dapat dimulai dari diri sendiri, terutama mereka yang candu berjudi. Perihal adiksi adalah sebuah masalah mental yang terkadang tidak dapat diselesaikan sendiri.Â
Mengakui diri sendiri adalah seorang pecandu menjadi langkah awal yang baik. Kemudian, ketahuilah alasan utama melakukan tindakan judi tersebut. Carilah seorang teman atau kerabat yang dapat dipercaya dan curahkanlah kepada mereka terus terang. Batasilah diri terhadap paparan situs-situs judi dan pada akhirnya, cari kesibukan lain yang lebih produktif.
Dalam skala yang lebih luas, platform media sosial dapat berupaya untuk membatasi konten judi yang muncul. Perusahaan teknologi perlu memperketat kinerja dan pengawasan terhadap konten yang tidak sesuai, seperti promosi judi online demi membatasi paparan terhadap anak-anak dan remaja. Lembaga keuangan juga memegang tanggung jawab dalam membatasi akses untuk transaksi berbau judi. Hal ini termasuk literasi keuangan, regulasi ketat, dan keuangan digital yang terkendali.
Pada akhirnya, tidak ada aspek positif dalam tindakan judi online, slot, dan hal serupa. Mungkin kesenangan semata muncul saat menang, tapi senyuman akan segera pudar dan takkan kembali lagi. Sebagai warga negara Indonesia, sudah seharusnya kita menjauhi diri dari hal-hal tersebut. Dan bagi mereka yang sudah tenggelam ke dalamnya, masih ada kesempatan untuk naik kembali ke permukaan. Bersama-sama kita berantas tuntas judi online.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H