Mohon tunggu...
Dimitra Indonesia
Dimitra Indonesia Mohon Tunggu... Editor - Solusi Pertanian Berbasis Teknologi Informasi

Dimitra Incorporated adalah perusahaan Agtech global dengan misi membantu petani kecil di seluruh dunia. Melalui pendekatan berbasis data, Dimitra membantu petani meningkatkan hasil panen, mengurangi biaya, dan memitigasi risiko.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Membantu Petani dengan Data Satelit dan AI

2 November 2023   14:00 Diperbarui: 6 November 2023   11:31 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by ImaginEarth La Terre En Images on Unsplash   

Satelit telah menjadi perangkat penting dalam era modern ini. Satelit terbukti telah menjadi "mata di langit" yang memonitor berbagai hal di bumi. Pada tahun 2022 tercatat ada 5000 satelit yang mengorbit bumi. Satelit-satelit tersebut dapat memberikan data-data dan memonitor berbagai hal yang ada di bumi, seperti titik kebakaran hutan serta lokasi pertambangan dan penangkapan ikan secara ilegal. Data-data yang diperoleh dari satelit juga telah mendorong praktik-praktik pertanian yang berkelanjutan. Hal ini memungkinkan para petani dapat bekerja lebih berkelanjutan sekaligus melindungi lahannya menggunakan data-data satelit tersebut.

Salah satu cara teknologi satelit dapat membantu petani adalah melalui Internet of Things (IoT). Dalam hal ini serangkaian perangkat pemantauan dihubungkan ke satelit untuk memberikan informasi real-time. Sebagai contoh, jika ada masalah irigasi di sebuah lahan pertanian -- yang terdeteksi melalui sensor yang terhubung dengan satelit -- petani dapat mengendalikan masalah tersebut dengan cepat dan bahkan dari jarak jauh (remote).

Selain itu, satelit yang digunakan untuk memantau tanaman dan lahan pertanian dapat digunakan untuk mengurangi penggunaan bahan kimia dan menginformasikan waktu panen yang optimal. Petani pun dapat meningkatkan hasil panen dan memastikan dunia mendapat pasokan makanan secara berkelanjutan.

Dimitra Technology, sebuah perusahaan global penyedia aplikasi solusi pertanian berbasis blockchain, menggunakan data satelit dan geospasial untuk mendukung para petani agar dapat bekerja secara berkelanjutan. Berikut beberapa penggunaan data satelit oleh Dimitra Technology.

Dimitra Technology menggunakan teknologi revolusioner, seperti blockchain dan AI, satelit dan drone, serta perangkat seluler. Dimitra telah membangun empat aplikasi, yang masing-masing memiliki tujuan yang unik.

Aplikasi bernama Connected Farmer merupakan aplikasi seluler yang pada dasarnya membaca data input pertanian secara real-time. Dengan membentuk geofence di sekitar lahan pertanian, aplikasi tersebut menyediakan laporan satelit untuk membantu menilai kondisi dan kinerja pertanian. Dimitra dapat melihat kembali data-data 15 tahun ke belakang tentang kinerja pertanian, berbagai tanaman yang dikembangkan, manajemen kelembapan, serta dampak iklim dan cuaca.

Para petani kemudian memasukkan data real-time dari tanaman di lahan pertanian mereka ke dalam aplikasi Connected Farmer bersama dengan informasi seperti bagaimana mereka memupuk tanah mereka dan tentang tanah mereka. Saat menanam tanaman, rekomendasi diberikan kepada petani melalui aplikasi selama musim tanam tentang bagaimana mereka dapat mengolah lahan dengan lebih baik. Petani juga bisa memperoleh saran dan rekomendasi melalui aplikasi setelah panen agar mereka dapat mempersiapkan diri untuk musim berikutnya.

Pasca panen, petani juga memperoleh dokumentasi tentang produk mereka dalam platform blockchain yang dapat dilacak dan ditelusuri dengan mudah dan tanpa repot sehingga mereka bisa mendapatkan harga premium untuk produk mereka saat ekspor.

Dimitra juga menggunakan citra geospasial yang dikumpulkan oleh drone. Dimitra menjalankan sebuah proyek awal tahun 2023 untuk menggunakan drone untuk menganalisis jagung di Papua Nugini (PNG). Data-data yang terkumpul pada dasarnya juga membangun sistem AI yang akan mengidentifikasi di mana terdapat hama pada jagung. Wawasan berbasis data ini memungkinkan petani dapat menyemprot hama di lokasi tertentu dengan tepat dibandingkan menggunakan pestisida di seluruh ladang.

Dengan bantuan aplikasi seluler, para petani di PNG menjadi paham bagaimana mengubah praktik pertanian mereka agar sesuai dengan lingkungan dan memodifikasi strategi mereka. Petani juga bisa selalu membuat keputusan terkait hama dan keberlanjutan serta menciptakan keseimbangan sesuai rekomendasi di aplikasi. Dengan demikian, aplikasi Dimitra membantu para petani dengan rekomendasi dan membuat keputusan seputar keberlanjutan.

Adapun di Brasil, teknologi Dimitra menggunakan data geospasial untuk mengukur kesehatan tanaman dan melaporkan kelembapan, nutrisi, klorofil, serta membuat estimasi karbon. Dengan mengumpulkan data yang luas, Dimitra dapat memberikan informasi kepada para petani mengenai cara menyesuaikan strategi mereka sesuai dengan kebutuhan lingkungan mereka, memberikan para petani tindakan yang mudah diimplementasikan sehingga mereka dapat bertani secara berkelanjutan.

Pemanfaatan Data Satelit oleh Petani Solok Radjo

Data satelit telah dimanfaatkan dalam pengelolaan lahan perkebunan kopi oleh Koperasi Solok Radjo. Koperasi Solok Radjo adalah koperasi yang membina para petani kopi swadaya di Kabupaten Solok Sumatera Barat, tepatnya di Nagari Aia Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti. Koperasi Solok Radjo merupakan mitra dari Dimitra Technology yang menggunakan aplikasi My Connected Coffee untuk meningkatkan produksi dan keberlanjutan kopi solok dalam memenuhi standar untuk dapat dipasarkan ke pasar internasional. Peningkatan hasil produksi ini sekaligus juga meningkatkan kesejahteraan petani binaan Koperasi Solok Radjo.

Pemanfaatan satelit oleh petani binaan Koperasi Solok Radjo meliputi pemetaan dan pendaftaran lahan petani melalui aplikasi. Pemetaan dan pendaftaran lahan ini sekaligus membuktikan lahan yang digunakan untuk menanam kopi adalah lahan yang legal dan sah serta sesuai kegunaannya untuk menanam kopi. Setelah data lahan masuk ke aplikasi, pengolahan data oleh aplikasi akan memberikan berbagai laporan perkembangan lahan, seperti kelembapan tanah, kandungan bahan kimia dalam tanah, dan kondisi kekurangan air di tanah. Satelit akan menunjukkan daerah mana di lahan petani yang menunjukkan kondisi-kondisi tersebut melalui indikator warna pada tampilan di aplikasi.

Dengan adanya laporan-laporan tersebut, misalnya kondisi kekurangan air atau kandungan garam di daerah yang spesifik, petani bisa melakukan perbaikan langsung ke daerah yang spesifik tersebut. Misalnya, dengan melakukan penyiraman air atau pemberian pupuk di daerah lahan yang spesifik tersebut. Hal ini tentu membantu petani menggunakan sumber dayanya secara efektif dan efisien.

Satelit pada aplikasi Dimitra juga dapat memantau kesehatan tanaman. Petani dapat terus memantau kesehatan tanaman kopinya dan mendeteksi adanya penyakit atau hama ketika data kesehatan tanaman di aplikasi menunjukkan ketidaknormalan. Hal ini dapat memberikan informasi yang berguna kepada petani tentang seluk beluk lahan dan tanaman kopinya.

Dengan memasukkan data secara teratur ke dalam aplikasi My Connected Coffee Dimitra untuk diolah menggunakan teknologi canggih seperti machine learning (pembelajaran mesin) dan teknologi AI (artificial intelligence = kecerdasan buatan), petani akan mendapatkan informasi penting tentang hal-hal berikut.

  • Meningkatkan kesiapan lahan untuk ditanami, benih, dan kandungan organik karbon di lahan
  • Prosedur untuk memperbaiki kondisi tanah
  • Prosedur penggunaan bahan kimia dan pupuk yang efektif berdasarkan kondisi lahan dan tanamannya
  • Prosedur pengendalian hama dan penyakit
  • Saran dan rekomendasi tentang praktik pertanian terbaik.

Informasi lebih lanjut tentang aplikasi Connected Farmer Dimitra bisa mengunjungi web Dimitra Technology.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun