Dengan bantuan aplikasi seluler, para petani di PNG menjadi paham bagaimana mengubah praktik pertanian mereka agar sesuai dengan lingkungan dan memodifikasi strategi mereka. Petani juga bisa selalu membuat keputusan terkait hama dan keberlanjutan serta menciptakan keseimbangan sesuai rekomendasi di aplikasi. Dengan demikian, aplikasi Dimitra membantu para petani dengan rekomendasi dan membuat keputusan seputar keberlanjutan.
Adapun di Brasil, teknologi Dimitra menggunakan data geospasial untuk mengukur kesehatan tanaman dan melaporkan kelembapan, nutrisi, klorofil, serta membuat estimasi karbon. Dengan mengumpulkan data yang luas, Dimitra dapat memberikan informasi kepada para petani mengenai cara menyesuaikan strategi mereka sesuai dengan kebutuhan lingkungan mereka, memberikan para petani tindakan yang mudah diimplementasikan sehingga mereka dapat bertani secara berkelanjutan.
Pemanfaatan Data Satelit oleh Petani Solok Radjo
Data satelit telah dimanfaatkan dalam pengelolaan lahan perkebunan kopi oleh Koperasi Solok Radjo. Koperasi Solok Radjo adalah koperasi yang membina para petani kopi swadaya di Kabupaten Solok Sumatera Barat, tepatnya di Nagari Aia Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti. Koperasi Solok Radjo merupakan mitra dari Dimitra Technology yang menggunakan aplikasi My Connected Coffee untuk meningkatkan produksi dan keberlanjutan kopi solok dalam memenuhi standar untuk dapat dipasarkan ke pasar internasional. Peningkatan hasil produksi ini sekaligus juga meningkatkan kesejahteraan petani binaan Koperasi Solok Radjo.
Pemanfaatan satelit oleh petani binaan Koperasi Solok Radjo meliputi pemetaan dan pendaftaran lahan petani melalui aplikasi. Pemetaan dan pendaftaran lahan ini sekaligus membuktikan lahan yang digunakan untuk menanam kopi adalah lahan yang legal dan sah serta sesuai kegunaannya untuk menanam kopi. Setelah data lahan masuk ke aplikasi, pengolahan data oleh aplikasi akan memberikan berbagai laporan perkembangan lahan, seperti kelembapan tanah, kandungan bahan kimia dalam tanah, dan kondisi kekurangan air di tanah. Satelit akan menunjukkan daerah mana di lahan petani yang menunjukkan kondisi-kondisi tersebut melalui indikator warna pada tampilan di aplikasi.
Dengan adanya laporan-laporan tersebut, misalnya kondisi kekurangan air atau kandungan garam di daerah yang spesifik, petani bisa melakukan perbaikan langsung ke daerah yang spesifik tersebut. Misalnya, dengan melakukan penyiraman air atau pemberian pupuk di daerah lahan yang spesifik tersebut. Hal ini tentu membantu petani menggunakan sumber dayanya secara efektif dan efisien.
Satelit pada aplikasi Dimitra juga dapat memantau kesehatan tanaman. Petani dapat terus memantau kesehatan tanaman kopinya dan mendeteksi adanya penyakit atau hama ketika data kesehatan tanaman di aplikasi menunjukkan ketidaknormalan. Hal ini dapat memberikan informasi yang berguna kepada petani tentang seluk beluk lahan dan tanaman kopinya.
Dengan memasukkan data secara teratur ke dalam aplikasi My Connected Coffee Dimitra untuk diolah menggunakan teknologi canggih seperti machine learning (pembelajaran mesin) dan teknologi AI (artificial intelligence = kecerdasan buatan), petani akan mendapatkan informasi penting tentang hal-hal berikut.
- Meningkatkan kesiapan lahan untuk ditanami, benih, dan kandungan organik karbon di lahan
- Prosedur untuk memperbaiki kondisi tanah
- Prosedur penggunaan bahan kimia dan pupuk yang efektif berdasarkan kondisi lahan dan tanamannya
- Prosedur pengendalian hama dan penyakit
- Saran dan rekomendasi tentang praktik pertanian terbaik.
Informasi lebih lanjut tentang aplikasi Connected Farmer Dimitra bisa mengunjungi web Dimitra Technology.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H