3. Apakah dia bisa memuaskan?
Sebagai manusia, Peni pun punya hasrat yang butuh dipuaskan.
Hayo, stay positive, ya.
Jangan memikirkan hal-hal yang diinginkan, bahaha..
Peni aktif dan suka berkompetisi.
Pak Suami bisa mengimbangi.
Suatu ketika Peni ingin berlomba lari dengan suami. Pak Suami mengiyakan. Wah senang rasanya ide ini diterima.
Pak Suami menang.
Suatu ketika beradu bola dengan para remaja di komplek.
Pak Suami menang.
Istimewa! Pak Suami sanggup memuaskan jiwa Peni yang kompetitif.
Peni juga adalah perempuan yang kadang ngalem; ingin dimanja dan disayang-sayang.
Peni juga sering bertindak bodoh hingga melakukan kesalahan konyol.
Pak suami memperlakukan Peni selayaknya tulang rusuknya.
Bukan tulang kepala yang memerintahnya.
Bukan tulang kaki untuk diinjaknya.
Tulang rusuk ini disayangi oleh Pak Suami ketika dia ingin manja,
Dan dibela di depan dunia ketika dia dihakimi manusia.
Masing-masing perempuan memiliki sesuatu untuk dipuaskan.
Dan bagi Peni, Pak Suami memuaskan dia dengan cara yang luar biasa.
Kalau rekan-rekan ingin dipuaskan suami dengan cara seperti apa? Cerita di komen ya.
4. Apakah dia tahu koridor?
Lelaki sepatutnya paham norma.
Paham menempatkan diri di dalam keluarga dan masyarakat
Paham betul apa yang:
-boleh dilakukan,
-tidak boleh dilakukan, dan
-boleh dilakukan asal Peni tidak tau, haha..
Koridor ini penting untuk menjaga reputasi keluarga besar.
Maka wajib bagi seorang suami untuk paham batasan-batasan yang ada dan mengajarkannya kepada anggota keluarga.
___
Peni merasa begitu terberkati berjumpa dan dipilih oleh lelaki istimewa ini menjadi seorang istri.
Namun, sekali lagi, ini adalah suami idaman Peni ya, rekan-rekan.
Apabila idaman rekan-rekan adalah lelaki yang putih, kekar, tinggi dan produktif, silakan saja.
Pesan penulis, jangan dia yang juga memakan rumput.
Sapi dong, haha..
___