perdagangan yang lebih bebas hendak melenyapkan kendali pejabat publik atas komoditas administrative semacam kuota lisensi dan izin dll. Oleh karena itu, proses globalisasi hendak menyusut bisa jadi pertukaran produk ini buat keuntungan orang. Ades dan Di Tella ( 1997 dan 1999) menunjukkan jika keterbukaan berhubungan negatif dengan korupsi.
ii. Derajat globalisasi berbanding terbalik dengan norma- norma yang korup.
Tingkatan pembangunan memiliki akibat yang signifikan terhadap tingkatan korupsi. Itu negara- negeri yang memiliki tingkatan pendapatan rata- rata rendah menciptakan sedikit kekayaan buat sebagian besar penduduknya warga negara di negara berkembang. Ini berarti nilai marjinal uang dalam ekonomi miskin lebih besar dibandingkan dengan kaya ekonomi. Karena itu; tingkatan pendapatan biasanya digunakan buat menarangkan tingkatan korupsi[Damania et angkatan laut 2004; Persson et angkatan laut)., 2003].
studi yang dicoba oleh Braun dan Di Tella, ( 2004) dan Frechette,( 2001) mengenakan data panel menunjukkan hasil sebaliknya. Buat negara berkembang saja, kami telah merumuskan hipotesis berikut:
iii. Tingkatan pembangunan berbanding terbalik dengan tingkatan korupsi.
Jalinan teoritis antara korupsi dan pendapatan ketimpangan diturunkan dari teori sewa. Secara empiris Davoodi et angkatan laut. menghasilkan positif korelasi antara korupsi dan ketimpangan sebesar 37 negara. Li dkk. ( 2000) menghasilkan bahwakorupsi mempengaruhi distribusi pendapatan di suatu berbentuk U terbalik. Ini berarti ketimpangan pendapatan yang lebih rendah diiringi dengan besar dan rendah tingkatan korupsi dan besar kala tingkatan korupsi transisi. kebalikannya studi Park( 2003) dan Brown et angkatan laut.
Amanullah dan Eatzaz( 2006) pula menyelidiki jalinan antara korupsi dan distribusi pendapatan mengenakan data panel buat 7 puluh satu negara. Mereka merumuskan jika korupsi mempengaruhi distribusi pendapatan dan pula pertumbuhannya. Kami telah menempatkan kasus hanya negara berkembang dan membangun hipotesis berikut:
iv. Tingkatan Korupsi berkorelasi positif dengan pendapatan yang lebih besar di persamaan.
Tidak cuma aspek ekonomi, berbagai aspek non ekonomi semacam demokrasi, pers kebebasan, bagian populasi yang berafiliasi dengan agama tertentu dll pula secara empiris diselidiki oleh berbagai pengamat.
Kunicova dan Rose- Ackerman, 2005 dan Lederman et angkatan laut. menunjukkan jalinan negatif antara tingkatan demokrasi dan korupsi. Buat negara berkembang, kami hendak menguji hipotesa semacam di bawah ini:
v. Kekuatan demokrasi berkorelasi negatif dengan koruptor perilaku.