Mohon tunggu...
Dimas BayuPrasetyo
Dimas BayuPrasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu buana

42321010039 - Dosen Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Quiz 14 - Determinants of Corruption in Developing Countries Ghulam Shabbir, Mumtaz Anwar

4 Desember 2022   00:18 Diperbarui: 4 Desember 2022   00:18 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Determinan ekonomi meliputi kebebasan ekonomi, globalisasi, tingkatan pembelajaran, distribusi pemasukan serta tingkatan pemasukan rata- rata. Catatan determinan non- ekonomi terdiri dari kebebasan pers, demokrasi serta pangsa penduduk yang berafiliasi dengan agama tertentu. norma sosial- politik serta agama sangat lemah sehingga tidak dapat pengaruhi tingkatan korupsi di negara- negara tersebut. Donasi agama dalam kehidupan instan warga sangat kecil, sehingga nilai- nilai budaya negeri tumbuh tidak berbasis agama.

Menurut Glynn et al kalau di dunia ini tidak ada wilayah dan hampir tidak ada negara yang bebas dari korupsi. Korupsi ini juga mengahncurkan budaya, politik, masyarakat, ekonomi dan fungsi organ vital negara semua itu pernah dibuktikan oleh beberapa negara yaitu Prancis, Jepang, Italia, Filipina, Korea Selatan dan lainnya. Kasus korupsi itu membawa masalah korupsi ke agenda lembaga internasional seperti bank dunia, dana moneter, Organisasi perdagangan dunia, transparasi internasional dan organisasi perencana ekonomi dan pembangunan.

Korupsi juga salah satu masalah besar yang sangat menghambat sebuah perekonomian dunia dan pembangunan sosial. Selain itu korupsi juga menjadi tantangan terbesar dari dunia kontemporer yang dimana itu merusak pemerintah yang baik dan juga melemahkan fondasi kelembagaan yang menjadi sandaran pertumbuhan ekonomi.

Novelty Keterbaharuan Penelitian

Kelompok periset yang tergabung dalam ilmu politik memfokuskan pada informasi korupsi serta merumuskan Corruption Perceived Index( CPI) pada tahun 1995. Menurut kinerja bangsa. Peringkat survei CPI buat bermacam tahun beberapa kecil tema yang meliputi gimana sistem politik menanggulangi permasalahan korupsi, apakah korupsi mendesak ataupun membatasi pembangunan ekonomi

Dalam merumuskan CPI, Transparency International memikirkan faktor- aspek politik, sosial dan ekonomi yang mempengaruhi tingkatan korupsi di suatu negara dan pada akhirnya melemahkan kinerja negeri. Pemeringkatan tahun- tahun yang berbeda dari survei CPI pula berkata jika segala tempat yang lebih rendah ialah milik negara- negeri berkembang. Kajian IHK tahun 2006 dan hampir segala angka lebih dulu menunjukkan jika hampir segala negara berkembang8 terletak di bawah rata- rata, kecuali Chili, Yordania, dan Mauritius. Mengapa hampir segala negara berkembang tetap memiliki poin sangat sedikit( sangat korup).

Banyak pengamat telah berupaya mencari tahu faktor korupsi di seluruh dunia; mengenakan data cross- sectional buat negara campuran( maju dan berkembang). Namun kasus negara berkembang tidak dianalisis secara terpisah. Segala ini membuat perlu buat menekuni faktor/ penentu korupsi di negara- negeri tersebut, oleh karena itu kami hanya memikirkan kasus negara berkembang dalam studi ini.

Determinan ekonomi meliputi kebebasan ekonomi, integrasi internasional( globalisasi), tingkatan pendidikan, pendapatan rata- rata dan pendapatan distribusi. Dalam determinan non- ekonomi, kami memasukkan sosial- politik dan agama determinan berupa demokrasi, kebebasan pers dan share of population having afiliasi dengan agama. Hasil studi menunjukkan jika kontribusi aspek ekonomi ialah dibandingkan dengan aspek non ekonomi dalam mengurangi tingkatan korupsi di negara berkembang. Bagian yang tersisa dari studi ini dibangun sebagai berikut: bagian kedua dari Makalah ini membahas tentang pengertian korupsi dan pengukurannya. Bagian ketiga menyajikan tinjauan literatur dan derivasi hipotesis. Bagian keempat ditentukan buat kerangka teoritis, definisi variabel dan data. Bagian kelima membahas hasil empiris dan bagian terakhir mencakup kesimpulan dan implikasi kebijakan.

Rumusan Masalah

Dalam pembahasan diatas ada beberapa permasalahan yang dapat di rumuskan atau di jabarkan yaitu definisi, pengukur dan penentunya. The Oxford Advanced Learners Dictionary,Tahun 2000 mendefinisikan Korupsi selaku ilmu Politik yaitu 3 pendekatan digunakan buat mendefinisikan korupsi ( 1) kepentingan umum dibanding dengan aspek non ekonomi dalam kurangi tingkatan korupsi di negeri tumbuh tidak dianalisis secara terpisah. Seluruh ini butuh buat diselidiki otoritas".

tujuan empiris di bermacam negeri yang mempunyai budaya berbeda. Oleh sebab itu, untuk keuntungan administratif ataupun " benda politik". Yang terakhirantara zona swasta serta zona publik. Kedua, keterlibatan seoranganalisis empiris, sesuatu definisi wajib mempunyai 3 faktor bawah. Awal mempunyai perbedaandefinisi ini mengalami satu permasalahan tentang gimana kita bisa menggunakannyapertukaran( disebutkan pada detik) tidak pas, maksudnya menyimpang dari nilai- nilai yang terdapat. faktor yang wajib jadi bagian dari penafsiran korupsi yang komprehensif merupakan yang demikianmenukarkan; satu pihak menawarkan insentif kepada pejabat publik selaku imbalan atas kebijakan spesial atau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun