Dalam hubungan antara Saya - Obyek atau Aku - Anda dibutuhkan ruang interpersonal karena harus saling sama - sama menjaga kekhasannya sambil tetap menjalani hubungannya. sehingga manusia dapat menerima orang lain selaku dirinya yang otentik. sebab dengan saling menguasai individu satu dengan individu yang lainnya hingga hendak terciptalah itikad maupun tujuan tertentu dari masing - masing orang tersebut.
Martin Buber sendiri mengidentifikasi 3 kategori interaksi dalam hubungan saya-obyek ini dimana suara sendiri lebih dihargai dari pada suara orang lain. Segala pemikiran filsafat dialogis martin buber tertuang dalam bukunya, Ich und Du ( i and Thou ) yang terbit dan ditulis pada tahun 1923. baginya, bermula dari seluruh sesuatu yang merupakan sebuah hubungan relasi. Pada dasarnya manusia hidup dalam relasi, apalagi dalam berbagai macam ragam kedekatan yang kompleks. menurutnya manusia tidak mungkin bisa hidup terisolir tanpa melangsungkan sebuah relasi apa - apa.
Terdapat tiga lingkup relasi suatu hubungan kedekatan dalam hidup manusia yaitu :
- Pertama, Bersama - sama dengan alam. Bagi Buber lingkup hubungan relasi ini terletak dibawah wilayah bahasa.
- Kedua, Hidup Bersama - sama dengan manusia yang lain. Hubungan dalam lingkup ini jelas dan nyata serta memasuki wilayah bahasa
- Ketiga, Hidup bersama - sama dengan Spiritual beings, Hubungan yang tidak memiliki bahasa namun menciptakannya yang sangat unik dari ketiga lingkup tersebut ialah relasi dengan manusia. Sebab dalam hubungan dengan manusia, bahasa dapat digunakaan dengan sempurna hingga menjadi suatu urutan serta obrolan yang berbalas - balasan.
What - Apa itu Teori Hubungan Aku-Engkau ( I and Thou ) dan Aku-Benda ( I-It ) ?.
Â
Menurut buber corak hubungan dasar fundamental antarmanusia adalah Aku-Engkau (I-Thou) dan  hubungan antar Aku-Benda (I-It). Didalam prakteknya, teori hubungan ini melahirkan keterlibatan terhadap tanggapan dan apresiasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi.
Hubungan Aku-Engkau (I-Thou) dilandasi oleh hubungan yang setara, hubungan yang menghendaki nang lain didalam subjektifitasnya (hubungan antar subjek - subjek). Ketika manusia mengakui dan menghargai yang lain sebagai subjek, disanalah kenyaman dan cinta kasih terwujud.Â
Kata " Engkau " juga diidentifikasikan oleh buber adalah yang dapat eksis antara manusia dengan tuhan. hal ini juga dapat diartikan dengan bagaimana cara seseorang dalam menentukan hubungan dengan manusia dan non manusia bahkan tuhan (kalau mau). buber berpendapat bahwasannya ini adalah satu satunya caraa untuk berinteraksi dengan tuhan dan bahwa relasi Aku-Engkau ini dengan apapun, maupun siapapun, terhubung melalui suatu cara dengan relasi abadi kepada tuhan.
Hubungan Aku-Benda (I-It), dilandasi oleh hubungan relasi untuk menguasai yang lain. Di dalam hubungan ini, terdapat ruang dan jarak sehingga bisa dikatakan bahwa benda menjadi sebuah objek bagi subjek (manusia). Oleh karena terjadi penguasaan, benda dapat dikenali seluruhnya.
 Hubungan kedekatan antara I-It ialah kedekatan dimana subjek I mengobjektifikasikan yang lain menjadi It, dengan metode I menggunakan anggapan, pengalaman, serta pendefinisian terhadap It yang mempunyai suatu tujuan tertentu terhadap yang lain, serta secara tersirat kita sudah mempunyai konsep - konsep pemikiran dan tendensi terhadap objek tersebut, hingga kedekatan tersebut telah bisa ditentukan tidak seutuhnya, sebab I menyadari yang berelasi dengannya dengan batasan - batasan tersebut, serta mengenali whole being yang lain adalah suatu yang tidak dapat dimungkinkan dalam kedekatan ini.