Ada juga yang menyebutnya wasgitel: wangi, sepet, legi, dan kentel. Hampir mendekati umur tiga puluh, saya baru tahu ada cara minum teh dengan mencampur merek teh dan saya pun mengetahuinya dari orang Solo.Â
Untuk informasi, ternyata tidak hanya Kedai Es Teh Jaya Abadi yang menjual es teh campuran tradisional dengan modern seperti itu, salah satunya Es Teh Tali Pinggir di Bandung.
Perjalanan dari Depok menuju kedai es teh yang berada di Bogor itu cukup jauh. Namun, mudah dijangkau dengan kereta.Â
Saya menaiki KRL sampai di Stasiun Bogor, kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki melalui beberapa jembatan dan beberapa kali menyeberang. Saya melewati sebuah sungai yang mengalir di bawah jalan.Â
Saat tiba di depan si Teteh pramusaji, keringat melekat di dahi dan kemeja meskipun saat itu udara dingin karena sehabis hujan.
Seorang kawan pernah berpendapat bahwa tidak seperti kopi, kenikmatan minum teh itu meliputi kegiatan sebelum, sedang, atau sesudah kegiatan minum teh.Â
Misalkan, sebelum sarapan, perut sedang kurang nyaman, atau sesudah bermain sepak bola.Â
Minum teh tawar sehabis makan siang di warteg, warpad, atau warsun sungguh lebih nikmat, apalagi selama makan tidak minum sama sekali. Begitu pun saya, sesudah berjalan cukup jauh, lalu meminum es teh manis, sungguh nikmat rasanya.
Es teh manis begitu segar. Sejak sekolah dasar sampai kuliah, bahkan kerja, tidak ada yang menepikan dan berkata bahwa es teh manis tidak enak. Bagaimana rasa es teh di kedai tersebut?Â
Tentu rasanya manis, segar, dan wangi. Apakah ada yang spesial atau berbeda? Tentu wanginya berbeda dengan teh yang diseduh dari satu macam teh. Ia terasa lebih dibandingkan satu teh celup biasa.