Mohon tunggu...
dimastriangga
dimastriangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNS PWK

Nama Dimas dipanggil Samid, hobi mengerjakan tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Merokok Sambil Berkendara

22 November 2024   19:00 Diperbarui: 22 November 2024   19:16 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan 

Merokok merupakan kebiasaan yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari di  Indonesia. Menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018 menunjukan  bahwa prevalensi perokok di Indonesia sebesar 28.8% dari total populasi. Akibat dari tingginya  angka perokok di Indonesia memunculkan fenomena yang memprihatinkan, yaitu kebiasaan  merokok sambil berkendara, terutama sepeda motor. 

Fenomena merokok sambil berkendara dapat kita jumpai hampir setiap hari, kita bisa  melihat pengendara motor yang tidak taat aturan sedang memegang rokok di satu tangan sambil  berkendara. Bahkan mereka melakukannya sambil berbicara di telepon. Kebiasaan ini tidak  hanya membahayakan sang pengendara tetapi juga pengguna jalan lainnya. 

Selain membahayakan keselamatan, fenomena merokok sambil berkendara juga dapat  memberikan efek negatif seperti berbahaya bagi kesehatan dan juga lingkungan. Perilaku  merokok ini bisa dianggap melanggar aturan lalu lintas, Meskipun begitu, fenomena ini masih  sering terlihat di jalan dan dianggap hal yang biasa oleh orang banyak. Oleh karena itu, esai ini  akan membahas lebih dalam tentang fenomena merokok sambil berkendara, mencakup faktor  penyebab, dampak negatif, serta upaya dalam penanganan fenomena ini. 

ASPEK PSIKOLOGIS ? 

Salah satu alasan mengapa fenomena merokok sambil berkendara masih sering ditemui di  jalan adalah karena adanya aspek psikologis yang mendasarinya. Bagi sebagian perokok, rokok  sudah menjadi candu yang susah untuk dihentikan. Jika tidak merokok dalam waktu tertentu para  perokok akan merasa gelisah dan tidak nyaman. Karena itu, saat sedang mengendarai motor para  perokok tetap merokok demi menghilangkan rasa candu tersebut. 

Sebagian orang menganggap bahwa merokok bisa membantu mengurangi rasa stres atau  membuat rasa nyaman/tenang. Terutama saat sedang terjebak kemacetan, beberapa pengendara  motor merasa perlu merokok untuk meredakan ketegangan. Sayangnya, perilaku merokok ini  justru malah meningkatkan risiko kecelakaan karena membuat mereka kurang fokus 

ASPEK SOSIAL? 

Faktor sosial turun dalam mempertahankan fenomena ini. Di beberapa lingkungan, merokok  dianggap keren atau jantan, sehingga para perokok ini perlu melakukannya saat berkendara agar  terlihat garang. Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat akan bahayanya merokok saat  berkendara juga menyebabkan perilaku ini dianggap biasa dan dapat diterima 

DAMPAK NEGATIF ROKOK  

Merokok saat mengendarai motor jelas berbahaya bagi keselamatan, baik bagi pengendara  maupun pengguna jalan lain. Memegang rokok dengan satu tangan dapat mengurangi kontrol atas kendaraan. Asap rokok juga bisa mengganggu penglihatan dan fokus pengendara, sehingga  meningkatkan risiko kecelakaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun