PendahuluanÂ
Merokok merupakan kebiasaan yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari di  Indonesia. Menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018 menunjukan  bahwa prevalensi perokok di Indonesia sebesar 28.8% dari total populasi. Akibat dari tingginya  angka perokok di Indonesia memunculkan fenomena yang memprihatinkan, yaitu kebiasaan  merokok sambil berkendara, terutama sepeda motor.Â
Fenomena merokok sambil berkendara dapat kita jumpai hampir setiap hari, kita bisa  melihat pengendara motor yang tidak taat aturan sedang memegang rokok di satu tangan sambil  berkendara. Bahkan mereka melakukannya sambil berbicara di telepon. Kebiasaan ini tidak  hanya membahayakan sang pengendara tetapi juga pengguna jalan lainnya.Â
Selain membahayakan keselamatan, fenomena merokok sambil berkendara juga dapat  memberikan efek negatif seperti berbahaya bagi kesehatan dan juga lingkungan. Perilaku  merokok ini bisa dianggap melanggar aturan lalu lintas, Meskipun begitu, fenomena ini masih  sering terlihat di jalan dan dianggap hal yang biasa oleh orang banyak. Oleh karena itu, esai ini  akan membahas lebih dalam tentang fenomena merokok sambil berkendara, mencakup faktor  penyebab, dampak negatif, serta upaya dalam penanganan fenomena ini.Â
ASPEK PSIKOLOGIS ?Â
Salah satu alasan mengapa fenomena merokok sambil berkendara masih sering ditemui di  jalan adalah karena adanya aspek psikologis yang mendasarinya. Bagi sebagian perokok, rokok  sudah menjadi candu yang susah untuk dihentikan. Jika tidak merokok dalam waktu tertentu para  perokok akan merasa gelisah dan tidak nyaman. Karena itu, saat sedang mengendarai motor para  perokok tetap merokok demi menghilangkan rasa candu tersebut.Â
Sebagian orang menganggap bahwa merokok bisa membantu mengurangi rasa stres atau  membuat rasa nyaman/tenang. Terutama saat sedang terjebak kemacetan, beberapa pengendara  motor merasa perlu merokok untuk meredakan ketegangan. Sayangnya, perilaku merokok ini  justru malah meningkatkan risiko kecelakaan karena membuat mereka kurang fokusÂ
ASPEK SOSIAL?Â
Faktor sosial turun dalam mempertahankan fenomena ini. Di beberapa lingkungan, merokok  dianggap keren atau jantan, sehingga para perokok ini perlu melakukannya saat berkendara agar  terlihat garang. Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat akan bahayanya merokok saat  berkendara juga menyebabkan perilaku ini dianggap biasa dan dapat diterimaÂ
DAMPAK NEGATIF ROKOK Â
Merokok saat mengendarai motor jelas berbahaya bagi keselamatan, baik bagi pengendara  maupun pengguna jalan lain. Memegang rokok dengan satu tangan dapat mengurangi kontrol atas kendaraan. Asap rokok juga bisa mengganggu penglihatan dan fokus pengendara, sehingga  meningkatkan risiko kecelakaan.Â