2. Metode Pembelajaran Interaktif:
Menggunakan metode pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan, seperti permainan peran, diskusi kelompok, dan proyek kolaboratif, untuk menjelaskan konsep-konsep antikorupsi dengan cara yang mudah dipahami oleh siswa.
3. Pelibatan Orang Tua:
Melibatkan orang tua dalam proses pendidikan antikorupsi siswa dapat memperkuat pesan-pesan yang disampaikan di sekolah. Orang tua dapat menjadi contoh teladan bagi anak-anak mereka dalam menjalani kehidupan tanpa korupsi.
4. Kerjasama dengan Pihak Eksternal:Â
Sekolah dapat bekerja sama dengan lembaga-lembaga antikorupsi dan organisasi masyarakat sipil untuk menyelenggarakan program-program pendidikan antikorupsi tambahan, seperti seminar, lokakarya, atau kunjungan ke institusi terkait.
5. Penanaman Nilai-nilai Integritas:
 Menekankan pentingnya nilai-nilai integritas, kejujuran, dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Guru dapat menjadi contoh teladan dalam menanamkan nilai-nilai ini kepada siswa.
6. Penggunaan Materi Edukasi yang Relevan:
 Menggunakan materi edukasi yang relevan dan menarik, seperti cerita pendek, video animasi, atau komik, untuk mengilustrasikan dampak negatif korupsi dan pentingnya melawan korupsi.
7. Pelatihan untuk Guru dan Staf Sekolah: