Apakah Ahli K3 Bertanggungjawab jika Ada Kecelakaan di Tempat Kerja?

Apakah ahli K3 bertanggungjawab pada kecelakaan yang terjadi disebuah tempat kerja?,inilah pertanyaan yang sering ditanyakan oleh orang-orang yang ingin mengambil pelatihan sebagai ahli K3 umum,jadi jka kita ditanya,apakah ahli K3 umum bertanggung jawab pada keclakaan yang ada ditempat kerja?jadi kita lihat dulu dalam PERMENAKER NOMOR 2 TAHUN 1992,dan kita cari tahu untuk  kewajiban sebagai ahli K3 itu apa saja?

Jadi itu adalah kewajiban seorang ahli K3,ini berlaku untuk semua ahli K3,entah itu ahli K3 umum,ahli K3 listrik,ahli K3 konstruksi dan ahli K3 yang lainnya semua diatur dalam PERMENAKER NOMOR 2 TAHUN 1992.Jika seoang ahli K3 sudah memliki SKP(Surat Keterangan Penunjukan) ahli K3 tersebut wajib mematuhi regulasi,wajib membuat laporan dan wajib merahasiakannya.Yang selanjutnya adalah kewenangan,menurut PERMENAKER NOMOR 2 TAHUN 1992 kewenangan sebagai seorang ahli K3 adalah sebagai berikut:

(Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Sumber:KEMENTRIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA))

Diatas adalah kewenangan-kewenangan sebagai ahli K3,yang pertama yaitu kewenangan untuk Memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukannya,jadi jika ada seorang ahli K3 umum yang ingin memasuki tempat yang bukan wewenangnya maka ahli K3 umum tersebut tidak diperkenankan masuk tempat tersebut,misalnya ada seorang ahli K3 umum yang ingin memasuki boiler maka ahli K3 tersebut dilarang masuk ke boiler karena dia hanya ahli K3 umum dan sedangkan yang boleh memasuki boiler adalah ahli K3 spesialis.Yang selanjutnya adalah meminta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat

 keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja sesuai dengan keputusan  penunjukannya,jadi seorang ahli K3 mempunyai kewengan untuk meminta apapun informasi asalkan sesuai dengan bidang ahli K3 tersebut.Selanjutnya adalah wewenang untuk Memonitor, memeriksa, menguji menganalisa mengevaluasi dan memberikan  persyaratan serta pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi : Keadaan fasilitas tenaga kerja,keadaan mesin-mesin, pesawat, alat-alat kerja, instalasi serta peralatan lainnya,penanganan bahan-bahan,proses produksi,sifat pekerjaan,cara kerja, lingkungan kerja.

Jadi jika kita menjadi seorang ahli K3 kita wajib  untuk melakukan kewajiban dan kewenangan tersebut,dan jangan sampai jika ada kecelakaan pada tempat kerja kita yang disalahkan.Jadi agar kita sebagai ahli K3 tidak ingin disalahkan  ketika ada kecelakaan pada tempat kerja apa saja  yang harus kita lakukan.

1.Melakukan Safety Induction 

 Jadi kita sebagai ahli K3  harus memastikan  jika ada pekerjaan yang beresiko tinggi ataupun ada seorang karyawan atau pekerja yang baru pertama kali kerja kita harus melakukan safety induction,karena dalam safety induction tersebut kita bisa menyampaikan  mana saja tempat kerja yang boleh dan tidak boleh untuk dimasuki,APD(Alat Pelindung Diri) apa saja yang wajib digunakan,jalur evakuasi,assembly point,dan fasilitas lainnya.Itu semua wajib dijelaskan pada saat safety induction dan pastikan para pekerja memahami,dan sudah menandatangani surat pernyataan.

2.Pastikan Pekerja Memiliki Lisensi 

Seorang ahli K3 harus memastikan bahwa pekerja harus memiliki lisensi pada bagian pekerjaannya.

3.Pastikan Sudah Membuat JSA(Job Safety Analysis)

Seorang ahli K3 harus memastikan bahwa pekerja ataupun ahli K3 itu sendiri sudah memiliki JSA

4.Pastikan Ada Work Permit

Pastikan memiliki Work Permit atau izin kerja,jadi didalam izin kerja tersebut terdapat syarat-syarat apa saja yang harus dipnuhi dan juga ada keterangan siapa saja yang bertanggung jawab terhadap lingkungan kerja tersebut.

5.Pastikan Memiliki SOP

Seorang ahli K3 harus memastikan seorang pekerja atau ahli K3 itu sendiri memiliki SOP,seperti memiliki prosedur kerja di ketinggian,prosedur kerja pekerjaan panas dan lainnya,dan ini perlu disosialisasikan dan para perkerja juga harus memahami hal tersebut.

6.Harus Melakukan Pre Use Inspection

Harus melakukan Pre Use Inspection agar memastikan pekerja tersebut menjalankan SOP sesuai dengan pekerjaannya.

7.Pastikan Pekerja Sehat Jasmani dan Rohani

Memastikan seluruh pekerja harus bekerja secara jasmani dan rohani

8.Pastikan Jam Kerja Sesuai

Pastikan pekerja bekerja dengan jam kerja yang sesuai dan tidak melewati jam kerja agar pekerja tidak mengalami kelelaham.

Itu merupakan hal-hal yang kita sebagai ahli K3 harus lakukan supaya para pekerja aman dan terhindar dari kecelakaan kerja,dan jika seorang ahli K3 dapat menunjukan bukti-bukti bahwa dia telah melaksanakan hal-hal tersebut seperti tanda terima saat pekerja telah meneima APD,hasil pemeriksaan kesehatan pekerja,MoM(Minutes of Meeting) rapat saat akan melakukan Safety Induction,bukti kita melakukan inspeksi rutin,dan lain-lain.Semua bukti-bukti tersebut kita harus kumpulkan dan kita simpan sehingga saat terjadi kecelakaan dan kita sebagai ahli K3 dipanggil menjadi saksi kita dapat menunjukan bukti-bukti tadi dan menjelaskan bahwa kita telah menjalankan tugas-tugas sebagai ahli K3,dan mungkin kecelakaan kerja yang terjadi memang karena kelalaian pekerja itu sendiri ataupun bisa saja karena perusahaan karena tidak menyediakan APD yang diperlukan atau APD yang diberikan tidak layak sehingga terjadi kecelakaan kerja tersebut.

Referensi

https://youtu.be/USALX7cmTVU?si=rWkO7vTotkof-dtC

https://jdih.kemnaker.go.id/katalog-242-Peraturan%20Menteri%20Tenaga%20Kerja.html