Mohon tunggu...
dimasmul prajekan
dimasmul prajekan Mohon Tunggu... Guru - Komitmen untuk lebih baik

Anak Desa Mencari Jati Diri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Makrifat Cinta para Pemimpin Kita

26 Januari 2021   21:10 Diperbarui: 26 Januari 2021   21:17 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketika seorang Presiden RI dengan kesadaran penuh, lambat laun kekhawatiran pada sebagian masyarakat akan segera hilang. Apalagi dukungan kompinen masyarakat terus bertambah, paling tidak dukungan mengalir dari dua ormas Islam terbesar seperti NU dan Muhammadiyah. Demikian pula MUI telah mengeluarkan rekomendasi, bahwa vaksin sinovac adalah sehat dan halal.

Pada sebagian masyarakat masih enggan dan khawatir untuk divaksin. Resistensi terhadap vaksin impor ini sebagai sebuah kewajaran karena trauma dengan kejadian vaksinasi yang berakibat fatal. Memang perlu waktu untuk meyakinkan semua elemen. Pada satu sisi pemerintah bisa membenahi teknik pemberian vaksin, pada sisi lain masyarakat akan menimbang -- nimbang baik buruknya adanya vaksin.

Dalam hal ini pemerintah berada dalam situasi dilematis. Maju kena mundur kena. Maju akan berhadapan dengan penolakan sejumlah kalangan, jika mundur, keadaan semakin parah dan tidak mendapatkan jawaban yang menenangkan. Alih - alih menenangkan, penyebaran covid 19 tidak pilih kasta dan martabat. Dari ruang kantor mewah hingga ke area kumuh dan kotor, mulai terbangun kluster baru.

Gerakan vaksinasi nasional ini sebagai salah satu pintu keluar, sebelum mendapatkan jawaban lain yang lebih sempurna. Ketika covid 19 sebagai public enemy, menumpasnya sejatinya tidak hanya diserahkan pada pundak pemerintah semata. Semua elemen bangsa ini harus berjibaku untuk  bisa keluar dari zona pandemi yang mengerikan ini. Setiap elemen bangsa perlu memposisikan diri sebagai problem solver. Kita bersyukur, pemerintah kita sudah mengelontorkaan trilyunan dana untuk pengadaan vaksin impor ini.

Maka turun gunungnya pejabat sebagai simbol kenegaraan, ia menjadi darah segar bagi jutaan masyarakat yang menginginkan pandemi segera berakhir. Campur tangan kekuasaan dalam menyelamatkan jutaan jiwa selain sebagai kewajiban, hal ini akan menjadi jalan tol menuju kehidupan yang lebih tenang dan menjanjikan.

Demikian pula ketika Unifah Rosyidi mewakili guru dan dunia pendidikan, paling tidak akan meruntuhkan kegalauan yang masih menyelinap di setiap hati para guru. Kecintaan para pemimpin kepada rakyat dan pengikutnya, adalah kedalaman makrifat dalam menterjemahkan tanda -- tanda kekuasaan Tuhan di semesta jagat raya. Adakah vaksinasi sinovac ini merupakan akhir dari era pandemi ? Wallahu a'lam. Manusia hanya wajib berikhtiar, sedang keberhasilan ada di tangan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun