Oleh sebab itu perlu disadari kenapa anak di bangku pendidikan dasar sudah begitu hafal tentang nilai -- nilai Pancasila, ketika dewasa berubah menjadi orang intolerans, liberal, egois, elutif dengan pemikiran barat, sekularistik, dan bengis dengan kelompok lain? Sebab Pancasila masih menjadi gincu di ruang -- ruang kampanye serta tertahan sebagai sebuah nilai yang verbalistik.
 Dari mana kita mulai? Sebenarnya tidak terlalu sulit jika kita memiliki komitment untuk melaksanakannya. Kita memulainya dari diri sendiri. Dari keteladanan anak -- anak bangsa.Â
Setiap diri kita sejatinya adalah model mengelaborasi nilai -- nilai Pancasila dalam kehidupan sehari -- hari. Kegaduhan pemberitaan tentang penyalahgunaan wewenang, prilaku koruptif, tiranik, totaliter, sarkastis, akan berakhir dengan sendirinya, jika setiap elemen sibuk menerapkan nilai -- nilai Pancasila.
Maka gagasan untuk membangun profil pelajar Pancasila, sebagai sebuah keniscayaan jika diiringi oleh keteladanan dari para pemimpin kita.Â
Sakralitas nilai -- nilai Pancasila diupayakan menjadi aktifitas nyata dalam bernegara dan berbangsa. Berbudaya, berekonomi, berpolitik, termasuk dalam mendidik, dengan ragam aktifitas jika bersendikan Pancasila, akan secepatnya mereduksi nilai --nilai yang berseberangan.
Menjadi model dan profil pelajar Pancasila sejatinya sudah dimulai dari bangku pendidikan dasar, bahkan sejak usia dini. Mulailah dari yang sangat sederhana. Kebiasaan untuk tepat waktu, tanggung jawab, menghilangkan ketergantungan, belajar mandiri, tidak mengambil hak orang lain, terus dipompakan pada anak -- anak kita.Â
Disinilah perlunya kerjasama yang efektif dari tri pusat pendidikan antara orang tua, guru dan masyarakat agar tercipta cita -- cita terbentuknya profil pelajar Pancasila. Semoga !
Oleh : Dimasmul Prajekan*
Smart Learning and Character Center Bondowoso
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI