Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Layanan Kesehatan: Hak Rakyat Marhaen, Bukan Dagangan Pejabat

2 Februari 2025   04:28 Diperbarui: 2 Februari 2025   04:28 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah harus membangun lebih banyak rumah sakit dan puskesmas di daerah terpencil serta memastikan distribusi tenaga medis yang merata di seluruh wilayah Indonesia.

4. Menindak Tegas Pelaku Korupsi di Sektor Kesehatan

Korupsi di sektor kesehatan harus diberantas dengan hukuman yang lebih berat agar ada efek jera bagi para pelaku. Penegakan hukum yang tegas akan memastikan bahwa layanan kesehatan tidak lagi dijadikan lahan bisnis oleh pejabat yang tidak bertanggung jawab.

Kesimpulan: Kesehatan Adalah Hak, Bukan Barang Dagangan

Layanan kesehatan bukanlah barang dagangan yang bisa diperjualbelikan oleh pejabat atau pelaku bisnis. Ini adalah hak rakyat yang harus dijamin oleh negara. Korupsi, komersialisasi, dan ketimpangan layanan kesehatan harus segera diatasi agar seluruh rakyat Indonesia, terutama rakyat marhaen, dapat menikmati layanan kesehatan yang layak dan berkualitas.

Negara harus kembali kepada amanat konstitusi dan Pancasila dengan menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya. Masyarakat juga harus aktif mengawasi dan melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi. Dengan demikian, kita bisa memastikan bahwa layanan kesehatan benar-benar menjadi hak bagi semua, bukan hanya untuk mereka yang mampu membayar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun