Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Book

Review Buku Nasionalisme Mencari Ideologi: Kesejarahan PNI 1946-1965

25 Januari 2025   16:22 Diperbarui: 25 Januari 2025   16:22 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku Nasionalisme Mencari Ideologi: Bangkit dan Runtuhnya PNI 1946-1965 karya J. Eliseo Rocamora merupakan sebuah kajian komprehensif mengenai dinamika politik Partai Nasional Indonesia (PNI) dalam periode pasca-kemerdekaan. Buku ini menyajikan analisis mendalam tentang perjalanan PNI, mulai dari masa kejayaannya hingga kemerosotannya dalam kancah politik Indonesia. Dengan pendekatan historis dan politik yang tajam, Rocamora menggali berbagai faktor yang memengaruhi perkembangan PNI, baik dari sisi internal maupun eksternal.

Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1991 dan masih relevan dalam memahami dinamika politik Indonesia hingga saat ini. PNI, yang pernah menjadi salah satu partai terbesar di Indonesia, mengalami pasang surut yang menarik untuk dikaji. Melalui buku ini, pembaca diajak untuk menelaah bagaimana PNI menghadapi berbagai tantangan dalam merumuskan ideologi dan strategi politiknya di tengah kompleksitas politik nasional.

Latar Belakang dan Konteks Sejarah

Setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia memasuki fase baru dalam perjalanan politiknya. Dalam periode ini, PNI muncul sebagai kekuatan politik yang dominan. PNI sendiri sebenarnya sudah didirikan oleh Soekarno pada tahun 1927 sebagai wadah perjuangan kemerdekaan dengan pendekatan non-kooperatif terhadap pemerintah kolonial Belanda.

Namun, setelah Indonesia merdeka, PNI menghadapi tantangan baru. Partai ini tidak lagi berfokus pada perjuangan melawan kolonialisme, melainkan harus menyesuaikan diri dengan lanskap politik nasional yang terus berkembang. Dalam perjalanannya, PNI mengalami berbagai tantangan internal dan eksternal yang memengaruhi posisinya dalam politik Indonesia.

Dinamika Internal: Faksionalisme dalam PNI

Salah satu aspek utama yang disoroti dalam buku ini adalah dinamika internal yang penuh dengan faksionalisme. PNI sering kali terpecah ke dalam berbagai kubu yang memiliki pandangan berbeda dalam hal strategi politik dan ideologi.

Faksi-faksi dalam PNI dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok besar, yaitu faksi radikal dan faksi konservatif. Faksi radikal cenderung mengusung agenda politik yang lebih progresif, sering kali berorientasi pada sosialisme dan kebijakan pro-rakyat kecil. Sementara itu, faksi konservatif lebih berhati-hati dalam mengambil langkah politik dan cenderung mempertahankan status quo. Perbedaan pandangan ini menimbulkan ketegangan internal yang cukup signifikan, sehingga PNI sering kali gagal dalam membangun strategi politik yang solid dan berkelanjutan.

Perpecahan internal ini menjadi hambatan serius bagi PNI dalam upayanya untuk mempertahankan dominasi politik. Kegagalan dalam menyatukan faksi-faksi yang ada menyebabkan ketidakstabilan dalam kepemimpinan partai dan melemahkan kepercayaan publik terhadap PNI.

Krisis Ideologi dan Identitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun