Dukungan partai-partai sayap kanan terhadap Israel telah menjadi fenomena yang menarik perhatian dalam politik global. Di berbagai negara, partai-partai ini kerap menunjukkan solidaritas kuat terhadap Israel, baik dalam kebijakan luar negeri maupun dalam retorika politik domestik. Fenomena ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kesamaan ideologis, kepentingan strategis, hingga dinamika politik domestik yang kompleks.
Kesamaan Ideologis dan Nilai-Nilai Konservatif
Salah satu alasan utama dukungan partai sayap kanan terhadap Israel adalah kesamaan nilai dan ideologi. Partai-partai sayap kanan, seperti Likud di Israel atau Partai Republik di Amerika Serikat, cenderung berbagi pandangan konservatif yang menekankan pentingnya identitas nasional, agama, dan budaya.
Israel, sebagai negara dengan identitas Yahudi yang kuat, sering dilihat oleh kelompok-kelompok ini sebagai model negara yang berhasil mempertahankan tradisi dan keunikan nasional di tengah tantangan globalisasi. Partai-partai sayap kanan di Eropa dan Amerika Serikat, misalnya, sering mengidentifikasi Israel sebagai negara yang berani mempertahankan kedaulatan dan budayanya, meski menghadapi tekanan internasional.
Di Amerika Serikat, dukungan dari Partai Republik terhadap Israel sebagian besar didorong oleh kelompok Kristen evangelis. Kelompok ini memandang Israel sebagai elemen penting dalam narasi eskatologis mereka, sehingga mendorong dukungan politik yang konsisten. Pemerintahan Donald Trump, misalnya, menunjukkan kebijakan yang sangat pro-Israel, seperti pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan pemindahan kedutaan besar AS ke kota tersebut.
Kepentingan Strategis dan Keamanan
Israel juga dianggap sebagai sekutu strategis oleh banyak partai sayap kanan, khususnya di negara-negara Barat. Sebagai negara yang memiliki teknologi militer canggih dan pengalaman panjang dalam menghadapi ancaman terorisme, Israel dilihat sebagai benteng pertahanan terhadap ekstremisme di Timur Tengah.
Partai-partai sayap kanan, yang sering menekankan pentingnya keamanan nasional, melihat Israel sebagai mitra dalam memerangi terorisme global. Retorika ini sering digunakan untuk membenarkan dukungan mereka terhadap kebijakan Israel di wilayah Palestina atau konflik lainnya di Timur Tengah.
Sebagai contoh, di Prancis, partai sayap kanan seperti Rassemblement National (dulu dikenal sebagai Front National) menggunakan retorika pro-Israel untuk menarik perhatian pemilih yang khawatir terhadap meningkatnya imigrasi dari negara-negara Muslim. Mereka sering memanfaatkan isu konflik Israel-Palestina untuk menguatkan narasi anti-imigrasi dan menekankan pentingnya keamanan nasional.
Dinamika Politik Domestik