Partai sosial demokrat di Eropa juga menunjukkan keberagaman sikap terhadap isu Palestina, meskipun secara garis besar mereka mendukung solusi damai dan penegakan hak asasi manusia. Misalnya, Partai Buruh di Inggris, di bawah kepemimpinan Jeremy Corbyn beberapa tahun lalu, memiliki sikap yang sangat kritis terhadap Israel. Corbyn bahkan secara terbuka mendukung pengakuan atas negara Palestina. Namun, sikap ini menuai kritik dari berbagai pihak yang menilai pendekatan tersebut terlalu pro-Palestina.
Di sisi lain, Partai Sosial Demokrat Swedia adalah salah satu partai pertama di Eropa yang secara resmi mengakui negara Palestina pada tahun 2014. Langkah ini menunjukkan komitmen Swedia terhadap hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib mereka sendiri.
Namun, di negara-negara seperti Austria, pendekatan yang lebih hati-hati diambil. Pada akhir 2024, Austria menangguhkan bantuan senilai 19 juta euro kepada Palestina sebagai respons terhadap serangan Hamas terhadap Israel. Keputusan ini menunjukkan bagaimana politik domestik dan keamanan internasional dapat memengaruhi sikap sosial demokrat terhadap konflik Israel-Palestina.
Perkembangan Terbaru dalam Konflik
Pada 2023 dan 2024, situasi di Palestina semakin memanas dengan meningkatnya kekerasan di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Serangan udara Israel yang intens, disertai dengan aksi balasan dari Hamas, telah menyebabkan ratusan korban jiwa, termasuk warga sipil. Laporan terbaru dari organisasi kemanusiaan menunjukkan bahwa pada 2024, lebih dari 5.000 orang kehilangan tempat tinggal di Jalur Gaza akibat serangan tersebut.