Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Marhaenisme dan Ancaman PHK Massal: Meninjau Ulang Jalan Perjuangan Kaum Kecil

31 Desember 2024   14:29 Diperbarui: 31 Desember 2024   14:29 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.hukumonline.com/berita/a/guru-besar-ini-bicara-phk-alasan-force-majeure-dampak-covid-19-lt5ea02c57c5dc8/

3. Kebijakan Domestik yang Tidak Mendukung

Kebijakan domestik, seperti rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% pada tahun 2025, menimbulkan kekhawatiran penurunan daya beli masyarakat. Hal ini memengaruhi keberlanjutan usaha kecil dan menengah yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

4. Kurangnya Perlindungan Hukum bagi Pekerja

Banyak pekerja masih menghadapi ancaman PHK sepihak tanpa adanya perlindungan hukum yang memadai. UU Cipta Kerja, meskipun diharapkan bisa meningkatkan investasi, ternyata juga menimbulkan kekhawatiran tentang lemahnya posisi pekerja dalam menghadapi perusahaan.

Marhaenisme Sebagai Solusi untuk Mengatasi PHK Massal

Dalam situasi ini, nilai-nilai Marhaenisme yang berfokus pada pemberdayaan rakyat kecil dan keadilan sosial menawarkan solusi yang relevan. Berikut adalah beberapa langkah konkret berdasarkan prinsip Marhaenisme:

1. Penguatan Ekonomi Rakyat

Marhaenisme menekankan pentingnya kemandirian ekonomi melalui kepemilikan alat produksi oleh rakyat kecil. Pemerintah perlu memberikan dukungan lebih besar kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja. Insentif pajak, akses permodalan, dan pelatihan kewirausahaan harus menjadi prioritas.

2. Pendidikan dan Pelatihan Vokasional

Peningkatan kualitas tenaga kerja menjadi kunci untuk menghadapi tantangan teknologi dan otomatisasi. Pemerintah harus memastikan adanya program pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri, sehingga tenaga kerja Indonesia bisa bersaing di pasar global.

3. Kebijakan Pro-Rakyat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun