Aku adalah malam tanpa bintang,
gelap yang tak dihiraukan angin,
terpaku menatapmu, si fajar perak,
dengan kilauan yang merayakan pagi.
Kamu adalah ladang gandum,
menggeliat subur dalam pelukan hujan,
sementara aku hanya pasir tandus,
kering, retak, dan ditinggalkan harapan.
Aku mendengar langkahmu,
gemerincing rezeki di lorong sunyi,
sedang langkahku bagai debu liar,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!