Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bayang-Bayang di Bawah Mentari

29 Desember 2024   05:33 Diperbarui: 29 Desember 2024   05:37 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku adalah malam tanpa bintang,

gelap yang tak dihiraukan angin,

terpaku menatapmu, si fajar perak,

dengan kilauan yang merayakan pagi.

Kamu adalah ladang gandum,

menggeliat subur dalam pelukan hujan,

sementara aku hanya pasir tandus,

kering, retak, dan ditinggalkan harapan.

Aku mendengar langkahmu,

gemerincing rezeki di lorong sunyi,

sedang langkahku bagai debu liar,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun