menenggelamkan kapal-kapal impianmu
di dasar keserakahan mereka.
Di mana suara jiwa yang dulu lantang?
Di mana nyanyian merdeka dari bibir nelayan?
Kini, demokrasi adalah lukisan tanpa warna,
kanvasnya retak oleh ambisi,
dan tinta hitam menyelimuti segalanya,
menghapus bayangan masa depan.
Wahai mereka yang duduk di singgasana tinggi,
ingatlah, angin dapat berubah arah,
laut yang kalian kikis
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!