Penuh pesta, penuh kekenyangan.
Rakyat, pohon yang daunnya gugur,
Dirundung pajak yang kian kabur,
Tak lagi merasakan hujan janji,
Hanya badai angka yang menenggelamkan bumi.
Oh, kebijakan yang bernama kemajuan,
Adakah ia mendengar jeritan di gang sempit?
Adakah ia membaca puisi nestapa,
Yang ditulis di atas meja warung kecil?
PPN ini seperti bayang-bayang malam,
Membayangi sisa padi dalam lumbung,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!