1. **Jawa Tengah dan Jawa Timur**
  Ganjar Pranowo memiliki basis kuat di Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur. Jika ia mampu membawa suara dari wilayah ini, pasangan Anies-Ganjar bisa mengamankan setidaknya 60% suara dari Jawa Tengah dan 40% dari Jawa Timur. Namun, Prabowo-Gibran tetap memiliki peluang di kantong-kantong konservatif yang mendukung Prabowo pada pemilu sebelumnya.
2. **DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten** Basis Anies Baswedan yang kuat di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten dapat memberikan kontribusi signifikan. Pada Pemilu 2024, Anies memperoleh suara mayoritas di wilayah ini, dan kemungkinan besar tren ini akan berlanjut. Jika Anies mampu mengonsolidasikan kembali dukungan di wilayah ini, pasangan Anies-Ganjar dapat mengamankan hingga 55% suara di wilayah ini.
3. **Sumatra dan Indonesia Timur**
  Wilayah Sumatra cenderung menjadi medan pertarungan sengit. Prabowo-Gibran memiliki keuntungan sebagai petahana dengan jaringan yang kuat, namun pasangan Anies-Ganjar bisa merebut hati pemilih dengan program-program berbasis kesejahteraan dan inklusivitas. Sementara itu, di Indonesia Timur, Prabowo-Gibran diprediksi tetap dominan karena jaringan politik dan dukungan dari partai-partai besar.
Secara keseluruhan, jika Anies-Ganjar mampu menggalang koalisi yang kuat dan menawarkan program yang menarik, mereka bisa meraih sekitar 48-50% suara nasional, sementara Prabowo-Gibran diproyeksikan mendapatkan sekitar 50-52% suara. Dengan selisih tipis ini, kemenangan akan sangat ditentukan oleh efektivitas kampanye dan strategi pemenangan.
### **Strategi yang Diperlukan Anies-Ganjar**
Untuk memenangkan pertarungan melawan petahana, pasangan Anies-Ganjar perlu:
1. **Menyatukan Basis Massa**\
  Tantangan terbesar adalah menyatukan pendukung kedua tokoh yang selama ini terpolarisasi. Dibutuhkan narasi yang kuat dan inklusif untuk mengatasi perbedaan ini.
2. **Memanfaatkan Isu Strategis**\