Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemilu 2029: Bila Anies-Ganjar Bersatu...

9 Desember 2024   17:23 Diperbarui: 12 Desember 2024   19:30 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.tempo.co/arsip/kronologi-anies-dan-ganjar-diusulkan-jadi-capres-2024-di-nasdem-836433

Pemilihan Umum (Pemilu) 2029 sudah mulai menarik perhatian banyak pihak, terutama dengan peta politik yang semakin dinamis. Salah satu skenario yang menjadi perbincangan hangat adalah kemungkinan bersatunya dua tokoh besar, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, dalam sebuah koalisi untuk melawan pasangan petahana Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Bagaimana peluang kemenangan mereka? Bagaimana hipotesis terkait prakiraan perolehan suara jika skenario ini terjadi? Mari kita analisis bersama.

### **Dinamika Politik Anies-Ganjar**

Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda, memiliki daya tarik politik yang besar. Anies dikenal dengan basis pemilih di kalangan urban, Muslim moderat, serta kelompok intelektual. Sementara Ganjar memiliki akar kuat di Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta dikenal sebagai figur yang populis di kalangan petani dan masyarakat pedesaan.

Persatuan antara kedua tokoh ini akan menciptakan sinergi antara kekuatan Anies yang didukung oleh kelompok perkotaan dan intelektual dengan kekuatan Ganjar yang memiliki magnet di kantong-kantong suara tradisional. Bila mereka bersatu, narasi yang dapat dibangun adalah sebuah persatuan yang melintasi spektrum ideologi, etnis, dan geografis, sehingga menarik pemilih dari berbagai kalangan.

Namun, tantangan terbesar adalah menyatukan basis massa kedua tokoh yang selama ini sering kali berada pada spektrum politik yang berbeda. Pendukung Anies cenderung lebih kritis terhadap pemerintahan Jokowi, sementara pendukung Ganjar merupakan loyalis yang seringkali mencela Kebijakan Anies Ketika Menjadi Gubernur DKJ.

### **Prabowo-Gibran Sebagai Petahana**

Sementara itu, pasangan Prabowo-Gibran memiliki kekuatan besar sebagai petahana. Prabowo dengan pengalaman panjangnya di dunia politik dan militer, serta Gibran sebagai representasi regenerasi muda sekaligus nama besar sebagai putra Presiden Jokowi, menjadi kombinasi yang sulit dikalahkan. Koalisi besar yang mereka bangun, ditambah dengan jaringan kekuasaan yang sudah mengakar, menjadi keuntungan besar.

Popularitas Gibran yang terus meningkat sejak menjabat sebagai Wali Kota Solo dan kemudian berlanjut ke panggung politik nasional, memberikan daya tarik khusus bagi pemilih muda. Kombinasi ini memperkuat posisi petahana, terlebih jika mereka mampu menjaga stabilitas ekonomi dan sosial hingga 2029.

### **Hipotesis Prakiraan Perolehan Suara**

Jika Anies-Ganjar benar-benar bersatu, maka peta perolehan suara kemungkinan besar akan berubah signifikan. Berikut adalah hipotesis berdasarkan analisis beberapa faktor:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun