Dalam perspektif Marhaenisme, program transmigrasi ke Papua harus menjadi alat untuk menciptakan keadilan sosial, bukan justru memperburuk ketimpangan. Implementasi program ini harus berlandaskan pada penghormatan terhadap hak masyarakat adat, pemberdayaan ekonomi lokal, dan pendekatan budaya yang inklusif. Jika prinsip-prinsip ini diabaikan, transmigrasi hanya akan menjadi sumber konflik baru yang merugikan semua pihak. Oleh karena itu, pemerintah harus segera merevisi pendekatan transmigrasi agar sejalan dengan semangat Marhaenisme dan menjawab kebutuhan masyarakat Papua secara adil dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H