### Kandidat yang Relevan dengan Marhaenisme
Dari beberapa nama yang mencuat sebagai kandidat potensial di Pilkada Jawa Barat 2024, belum banyak yang secara tegas menunjukkan komitmen pada nilai-nilai Marhaenisme. Sebagian besar lebih menonjolkan program-program populis tanpa visi yang jelas untuk memberdayakan rakyat kecil.
Namun, ada beberapa tokoh yang mulai menunjukkan keberpihakan pada rakyat kecil, misalnya dengan menawarkan program peningkatan akses kesehatan gratis, revitalisasi pasar tradisional, dan pemberdayaan petani lokal. Meskipun demikian, rakyat Jawa Barat perlu lebih kritis dalam menilai sejauh mana komitmen tersebut dapat diwujudkan, mengingat banyak janji politik sering kali tidak terealisasi.
### Pelajaran dari Pemilu Sebelumnya
Pada Pilkada 2018, Ridwan Kamil terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat dengan janji-janji populis yang banyak menarik perhatian pemilih muda. Meskipun ia berhasil merealisasikan beberapa program unggulan seperti revitalisasi infrastruktur dan pengembangan pariwisata, kritik tetap mengemuka terkait lambatnya penyelesaian masalah kemiskinan dan ketimpangan ekonomi.
Pelajaran ini harus menjadi refleksi bagi para pemilih di Pilkada 2024. Memilih pemimpin yang tepat tidak hanya bergantung pada popularitas, tetapi juga pada rekam jejak dan komitmen ideologis terhadap rakyat kecil.
### Arah Kebijakan Marhaenis untuk Jawa Barat
Jika Marhaenisme diterapkan secara konsisten dalam pemerintahan Jawa Barat, ada beberapa arah kebijakan yang perlu diutamakan:
1. **Reforma Agraria**
  Mengembalikan fungsi lahan pertanian dan memberikan akses lebih luas kepada petani kecil untuk memiliki tanah. Hal ini penting untuk memastikan keberlanjutan sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi rakyat.
2. **Ekonomi Kerakyatan**