Dalam Dialectic of Enlightenment (1944), yang ditulis bersama Adorno, Horkheimer mengkritik proyek Pencerahan yang dianggap gagal memenuhi janjinya untuk membebaskan manusia. Sebaliknya, Pencerahan malah melahirkan bentuk-bentuk baru dari dominasi, termasuk eksploitasi ekonomi dan kontrol ideologis melalui budaya massa.
Horkheimer juga memperkenalkan konsep industri budaya yang menunjukkan bagaimana media massa digunakan untuk mengkonsolidasi kekuasaan dan menciptakan kepatuhan melalui hiburan yang tampaknya netral. Menurutnya, budaya dalam masyarakat kapitalis telah menjadi komoditas yang dirancang untuk mendukung status quo, bukan untuk mendorong pemikiran kritis atau perubahan sosial.
Relevansi Kritik Masyarakat dalam Konteks Modern
Meskipun pemikiran Horkheimer muncul pada abad ke-20, relevansinya tetap terasa hingga hari ini. Dalam dunia yang semakin global dan terhubung secara digital, dominasi ideologi dan struktur ekonomi yang tidak adil terus berlanjut, meskipun dalam bentuk yang berbeda.
Rasionalitas instrumental, misalnya, kini diwujudkan dalam teknologi digital yang sering kali digunakan untuk mengawasi dan memanipulasi perilaku individu. Platform media sosial, alih-alih menjadi ruang untuk kebebasan berekspresi, sering kali menjadi alat kontrol yang memperkuat ketimpangan kekuasaan.
Konsep industri budaya juga tetap relevan, terutama dalam analisis bagaimana konten hiburan modern sering kali mengalihkan perhatian masyarakat dari masalah-masalah mendesak seperti ketimpangan ekonomi, perubahan iklim, dan pelanggaran hak asasi manusia.
Kritik dan Batasan Teori Horkheimer
Meskipun teori kritik masyarakat Horkheimer sangat berpengaruh, ia tidak luput dari kritik. Beberapa kritikus menyatakan bahwa teori ini terlalu abstrak dan kurang memberikan panduan konkret untuk aksi politik. Selain itu, pendekatan Mazhab Frankfurt sering dianggap pesimis karena cenderung fokus pada kritik tanpa menawarkan alternatif yang jelas.
Namun, bagi para pendukungnya, pesimisme ini bukanlah kelemahan, melainkan refleksi dari kejujuran intelektual. Horkheimer dan Mazhab Frankfurt tidak berpretensi untuk memberikan solusi mudah, melainkan mendorong masyarakat untuk terus mempertanyakan dan berjuang melawan bentuk-bentuk baru dari dominasi.
Kesimpulan
Max Horkheimer melalui teori kritik masyarakatnya telah memberikan kontribusi yang tak ternilai bagi pemahaman kita tentang struktur sosial, kekuasaan, dan ideologi. Dengan menekankan pentingnya refleksi kritis dan transformasi sosial, Horkheimer menawarkan kerangka kerja yang relevan untuk menganalisis tantangan-tantangan dalam masyarakat modern.