1. Disiplin: Mencintai membutuhkan dedikasi dan waktu. Disiplin dalam menghabiskan waktu bersama, berkomunikasi, dan mendengarkan pasangan adalah bagian dari seni mencintai.
2. Konsentrasi: Seseorang harus hadir sepenuhnya dalam hubungan dan berusaha memahami perasaan serta pikiran pasangan. Ini membutuhkan fokus dan kehadiran penuh.
3. Kesabaran: Cinta sejati tidak terjadi secara instan. Memahami dan membangun kepercayaan memerlukan waktu dan kesabaran.
4. Kepedulian: Cinta sejati adalah cinta yang memedulikan kesejahteraan dan kebahagiaan orang yang dicintai. Ini berarti mau berkorban dan memberi tanpa syarat.
Kesimpulan
The Art of Loving karya Erich Fromm menjadi refleksi penting dalam memahami bahwa cinta adalah perjalanan yang menuntut keikhlasan dan keterampilan, bukan sekadar kata atau perasaan sesaat. Ia mengingatkan kita bahwa untuk mencintai orang lain, kita harus belajar mencintai diri sendiri terlebih dahulu, memiliki rasa tanggung jawab, menghormati pasangan, dan memahami mereka secara mendalam. Cinta, dalam pandangan Fromm, bukanlah soal memiliki atau menguasai, tetapi soal memberi dan berbagi kebahagiaan. Melalui seni mencintai, kita belajar bahwa cinta adalah kunci dari kebahagiaan sejati, dan bahwa setiap individu memiliki kemampuan untuk menciptakan cinta dalam hidupnya jika mereka mau berusaha dan belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H