Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Filsafat Gerakan Sosial

10 Oktober 2024   04:45 Diperbarui: 10 Oktober 2024   07:47 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerakan sosial merupakan fenomena yang telah mengubah jalannya sejarah, menginspirasi transformasi sosial, dan merombak struktur politik serta ekonomi dalam berbagai masyarakat. Untuk memahami gerakan sosial secara lebih mendalam, konsep filsafat gerakan sosial menjadi penting. Filsafat gerakan sosial berfungsi sebagai fondasi teoretis yang menggali motivasi, tujuan, dan dinamika gerakan sosial dalam kerangka historis, sosiologis, dan etis. Tulisan ini akan membahas secara komprehensif konsep-konsep kunci dalam filsafat gerakan sosial dengan memberikan penekanan pada teori-teori utama yang mendukungnya.

Definisi dan Asal Mula Filsafat Gerakan Sosial

Secara sederhana, filsafat gerakan sosial dapat didefinisikan sebagai studi tentang prinsip-prinsip dasar yang membentuk dan mengarahkan gerakan sosial. Filsafat ini mengeksplorasi nilai-nilai etis, motivasi moral, serta keyakinan ideologis yang mendasari munculnya gerakan yang bertujuan untuk mengubah struktur sosial yang ada.

Gerakan sosial sendiri dapat dilacak asal usulnya hingga ke masa pencerahan dan revolusi besar seperti Revolusi Prancis dan Revolusi Amerika, di mana konsep kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan menjadi narasi utama dalam perjuangan rakyat melawan tirani. Pada abad ke-19, gerakan sosial mulai lebih diformalkan dengan munculnya gerakan buruh dan gerakan feminis, yang terinspirasi dari gagasan-gagasan para pemikir sosial seperti Karl Marx, Friedrich Engels, dan John Stuart Mill.

Karl Marx, sebagai salah satu filsuf yang paling banyak mempengaruhi konsep gerakan sosial, berpendapat bahwa gerakan sosial adalah hasil dari konflik kelas antara kaum proletar dan borjuis. Menurut Marx, sejarah adalah sejarah perjuangan kelas, dan hanya melalui gerakan sosial revolusioner lah kaum pekerja dapat membebaskan diri dari penindasan kapitalisme.

Teori-Teori Filsafat Gerakan Sosial

Berbagai teori dalam filsafat gerakan sosial menawarkan pandangan yang berbeda mengenai dinamika dan tujuan gerakan sosial. Beberapa teori kunci yang berpengaruh dalam kajian ini meliputi Teori Konflik, Teori Kritis, Teori Identitas Kolektif, serta Teori Mobilisasi Sumber Daya.

1. Teori Konflik

Teori Konflik, yang dipelopori oleh Karl Marx, menyatakan bahwa gerakan sosial merupakan respons terhadap ketidakadilan struktural yang dihasilkan oleh hubungan kekuasaan yang tidak seimbang di masyarakat. Dalam masyarakat kapitalis, misalnya, kelompok dominan menggunakan kekuasaan ekonomi dan politik mereka untuk memaksakan kepentingan mereka pada kelas pekerja. Gerakan sosial muncul sebagai bentuk resistensi dari kelompok tertindas yang ingin mengubah sistem tersebut.

Teori ini menjelaskan bahwa perubahan sosial tidak terjadi secara otomatis, melainkan harus diperjuangkan melalui gerakan sosial yang revolusioner. Filsafat ini sangat relevan dalam analisis gerakan buruh dan berbagai gerakan antikapitalis di seluruh dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun