Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Otto Bauer: Marxis Kanan dalam Sejarah Sosialisme (?)

29 September 2024   10:47 Diperbarui: 29 September 2024   10:54 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Otto Bauer adalah salah satu pemikir sosialisme paling menonjol di Austria pada awal abad ke-20. Sebagai pemimpin Partai Sosial Demokrat Austria (SDAP), Bauer memiliki peran penting dalam mengembangkan teori sosialisme yang unik di tengah arus ideologis marxisme dan sosialisme internasional. Namun, ada sebuah pertanyaan menarik mengenai posisinya dalam spektrum politik Marxis: apakah Otto Bauer dapat dianggap sebagai "Marxis Kanan"?

Sebelum menjawab pertanyaan ini, penting untuk memahami konsep dasar dari istilah "Marxis Kanan." Dalam sejarah Marxisme, istilah "kanan" sering merujuk pada kelompok atau individu yang dianggap lebih moderat atau reformis dibandingkan dengan Marxis revolusioner, seperti kaum Bolshevik di Rusia. Mereka yang disebut Marxis kanan cenderung mendukung pendekatan evolusi, menggunakan institusi demokrasi borjuis untuk mencapai tujuan sosialisme alih-alih revolusi langsung yang diadvokasi oleh kelompok-kelompok kiri.

Otto Bauer dan Teori Sosialismenya

Otto Bauer, yang lahir pada 5 September 1881, di Wina, adalah intelektual yang sangat terlibat dalam dinamika politik Austria dan Eropa pada masa-masa yang penuh gejolak. Bauer bukan hanya seorang politisi tetapi juga seorang teoretikus yang mengembangkan gagasan yang berfokus pada perjuangan kelas dan solusi demokratis dalam konteks masyarakat kapitalis. Gagasannya sering disebut sebagai "Austro-Marxisme," yang mengacu pada pendekatan khusus di mana sosialisme dipadukan dengan demokrasi dan nasionalisme.

Bauer adalah sosok yang percaya bahwa perjuangan kelas harus dilakukan melalui jalur konstitusional, dengan mengakui pentingnya negara dan institusi demokratis. Hal ini membuat pandangan politiknya berbeda dengan Marxisme revolusioner yang berfokus pada pemecahan negara borjuis melalui revolusi proletariat. Dalam konteks ini, Bauer memang bisa dilihat sebagai lebih condong ke "kanan" dalam spektrum Marxisme, karena ia mendukung reformasi bertahap dan koeksistensi dengan kapitalisme sebelum sosialisme bisa tercapai secara penuh.

Pandangan tentang Nasionalisme dan Masalah Kultural

Salah satu kontribusi besar Otto Bauer dalam teori Marxisme adalah pemikirannya tentang nasionalisme dan masalah kultural. Dalam karya utamanya, Die Nationalittenfrage und die Sozialdemokratie (Masalah Nasional dan Demokrasi Sosial), Bauer berargumen bahwa nasionalisme bukanlah sekadar alat kaum borjuis, melainkan fenomena historis yang tidak dapat diabaikan. Baginya, identitas nasional adalah bagian dari kenyataan sosial yang harus diterima dan diintegrasikan ke dalam perjuangan kelas.

Teori Bauer tentang nasionalisme mencerminkan pendekatan pragmatisnya terhadap perubahan sosial. Ia mengakui bahwa bangsa-bangsa yang tertindas, seperti yang ditemukan di kekaisaran Austro-Hungaria, membutuhkan hak untuk menentukan nasib sendiri. Namun, alih-alih melihat nasionalisme sebagai ancaman bagi internasionalisme sosialisme, Bauer berusaha menemukan cara untuk menyelaraskan keduanya. Baginya, persatuan internasional kelas pekerja tidak harus menafikan kepentingan kultural dan nasional.

Pandangan ini membedakan Bauer dari kaum Marxis ortodoks seperti Lenin, yang cenderung melihat nasionalisme sebagai penghalang bagi revolusi kelas. Bagi Bauer, pengakuan terhadap identitas nasional dapat berfungsi sebagai jalan menuju solidaritas kelas internasional. Hal ini menempatkannya pada posisi yang lebih "kanan" dalam konteks perdebatan Marxisme kala itu, meskipun ia tetap memegang teguh prinsip-prinsip sosialisme.

Demokrat Sosialis atau Marxis Kanan?

Meskipun Bauer berkomitmen terhadap sosialisme, ia tidak menganjurkan revolusi langsung seperti yang dilakukan oleh kaum Bolshevik di Rusia. Sebaliknya, ia lebih memilih pendekatan demokratis dan reformis, yang membuatnya mendapat kritikan dari kelompok kiri radikal. Dalam pandangan Bauer, demokrasi parlementer adalah alat yang dapat digunakan oleh kelas pekerja untuk memperoleh kekuasaan dan akhirnya membentuk masyarakat sosialis. Ia percaya bahwa dengan memenangkan pemilu dan meraih kekuasaan politik, kaum pekerja dapat secara bertahap memperkenalkan reformasi sosial yang diperlukan untuk menggeser masyarakat kapitalis menuju sosialisme.

Di sini, Bauer bisa dilihat sebagai bagian dari tradisi sosial-demokrasi Eropa Barat, yang berbeda dengan Marxisme revolusioner yang lebih populer di Eropa Timur. Pendekatannya yang evolusioner dan pragmatis membuatnya mendapat label sebagai "Marxis Kanan" dari beberapa kalangan kiri yang lebih revolusioner. Namun, penting untuk dicatat bahwa Bauer tetap berkomitmen pada tujuan akhir sosialisme, hanya saja dengan jalan yang berbeda.

Warisan Otto Bauer

Otto Bauer meninggalkan warisan yang kompleks dan kontroversial. Di satu sisi, ia dipandang sebagai salah satu pemikir sosialisme yang paling cerdas dan reflektif pada zamannya. Gagasannya tentang nasionalisme, demokrasi, dan sosialisme tetap relevan dalam perdebatan kontemporer tentang bagaimana mencapai keadilan sosial dalam masyarakat yang majemuk. Namun, di sisi lain, pendekatannya yang moderat dan reformis seringkali membuatnya dituduh terlalu dekat dengan politik borjuis, sebuah kritik yang sering diajukan oleh para revolusioner.

Apakah Otto Bauer dapat digolongkan sebagai "Marxis Kanan"? Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban yang sederhana. Bauer memang condong pada pendekatan reformis dan demokratis, yang berbeda dari revolusi keras yang dianjurkan oleh Marxist kiri. Namun, komitmennya terhadap sosialisme sebagai tujuan akhir tetap tak tergoyahkan. Dalam hal ini, Bauer mungkin lebih tepat disebut sebagai seorang demokrat sosial daripada Marxis kanan dalam pengertian yang ketat.

Dalam dunia yang terus berubah, gagasan-gagasan Otto Bauer tetap penting untuk dipertimbangkan, terutama ketika kita berbicara tentang hubungan antara demokrasi, sosialisme, dan perjuangan kelas dalam masyarakat modern. Terlepas dari label ideologis yang diberikan padanya, Bauer adalah sosok yang gagasannya mampu menjembatani perbedaan antara teori revolusioner dan praktik reformis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun