Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Teori Geopolitik "Circle Of Baraka": Pelajaran dari Baitul Maqdis untuk Indonesia

15 Agustus 2024   07:55 Diperbarui: 15 Agustus 2024   08:05 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teori geopolitik seringkali dipandang sebagai alat untuk memahami dinamika global dari perspektif kekuasaan dan pengaruh. Salah satu teori yang menarik untuk dikaji lebih mendalam adalah "Circle of Baraka," yang berakar pada konsep spiritual dan geopolitik di sekitar Baitul Maqdis atau Yerusalem. Teori ini tidak hanya relevan bagi kawasan Timur Tengah tetapi juga memberikan pelajaran berharga bagi negara seperti Indonesia dalam memahami geopolitik berbasis nilai dan spiritualitas.

### **Apa Itu "Circle of Baraka"?**

"Circle of Baraka" adalah konsep yang menggambarkan Baitul Maqdis sebagai pusat kekuatan spiritual dan berkat yang memancar ke seluruh dunia. Dalam tradisi Islam, Baitul Maqdis dianggap sebagai tempat yang diberkati (baraka), yang memancarkan pengaruh spiritual ke berbagai lapisan geografis di sekitarnya. Konsep ini menciptakan sebuah "lingkaran baraka," atau area pengaruh suci, yang melampaui batas-batas fisik dan geopolitik.

Teori ini mengintegrasikan dimensi spiritual dengan realitas geopolitik, menunjukkan bahwa pengaruh suatu wilayah tidak hanya ditentukan oleh kekuatan militer atau ekonomi, tetapi juga oleh makna spiritual yang melekat padanya. Baitul Maqdis, sebagai salah satu kota paling suci dalam Islam, Yahudi, dan Kristen, menjadi contoh konkret bagaimana tempat suci bisa memiliki dampak yang luas dalam konteks geopolitik.

### **Dimensi Spiritual dalam Geopolitik**

Dalam konteks "Circle of Baraka," geopolitik tidak hanya dilihat sebagai permainan kekuasaan antar-negara, tetapi juga sebagai ekspresi dari dinamika spiritual yang mempengaruhi hubungan antar-bangsa. Baitul Maqdis memiliki arti penting bagi banyak agama dan bangsa, sehingga pengaruhnya melampaui kepentingan nasional menjadi kepentingan global. Lingkaran berkat ini menciptakan ikatan spiritual yang kuat di antara umat beragama, yang pada akhirnya mempengaruhi hubungan internasional.

Dalam perspektif ini, geopolitik tidak bisa dipisahkan dari spiritualitas. Nilai-nilai spiritual yang berasal dari tempat-tempat suci seperti Baitul Maqdis berperan penting dalam membentuk identitas nasional dan regional. Dalam hal ini, Baitul Maqdis bukan hanya pusat agama, tetapi juga pusat geopolitik yang berpengaruh dalam menjaga keseimbangan kekuatan dan perdamaian di wilayah sekitarnya.

### **Pelajaran dari Baitul Maqdis untuk Indonesia**

Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki ikatan spiritual yang kuat dengan Baitul Maqdis. Meskipun secara geografis Indonesia berada jauh dari Timur Tengah, namun ikatan spiritual ini tetap memiliki dampak yang signifikan terhadap kebijakan luar negeri dan pandangan geopolitik Indonesia.

Pelajaran utama yang bisa diambil dari teori "Circle of Baraka" adalah pentingnya mempertimbangkan dimensi spiritual dalam kebijakan geopolitik. Indonesia, dengan Pancasila sebagai dasar negara yang menempatkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama, dapat menerapkan pendekatan serupa dalam melihat peran spiritualitas dalam membentuk hubungan internasional.

Pertama, Indonesia bisa memperkuat perannya sebagai mediator dalam konflik-konflik yang berkaitan dengan isu-isu keagamaan dan spiritual. Sebagai negara yang menganut prinsip kebhinekaan dan toleransi beragama, Indonesia memiliki modal sosial dan moral untuk menjadi penengah dalam konflik yang melibatkan tempat-tempat suci atau kepentingan agama.

Kedua, Indonesia dapat belajar dari bagaimana Baitul Maqdis, dengan statusnya yang suci, dapat mempengaruhi politik global. Ini dapat diterapkan dalam menjaga kawasan-kawasan suci di Indonesia, seperti Bali dan Borobudur, yang memiliki nilai spiritual dan sejarah yang besar. Perlindungan terhadap kawasan-kawasan ini bukan hanya untuk kepentingan budaya, tetapi juga untuk memperkuat posisi Indonesia dalam geopolitik regional.

Ketiga, Indonesia dapat mengembangkan konsep "Circle of Baraka" versi lokal, di mana tempat-tempat suci atau bersejarah di Indonesia menjadi pusat kekuatan spiritual yang memancarkan pengaruh positif ke seluruh negeri. Ini akan memperkuat kohesi nasional dan mempromosikan nilai-nilai persatuan, toleransi, dan keadilan.

### **Membangun Geopolitik Berbasis Spiritual**

Dalam konteks dunia yang semakin materialistis, mengintegrasikan dimensi spiritual dalam geopolitik menjadi semakin relevan. "Circle of Baraka" mengajarkan bahwa kekuatan sejati tidak hanya berasal dari sumber daya alam atau kekuatan militer, tetapi juga dari nilai-nilai spiritual yang mampu menyatukan dan mengarahkan bangsa-bangsa menuju perdamaian dan kesejahteraan.

Bagi Indonesia, ini berarti memperkuat peran spiritualitas dalam kebijakan luar negeri dan dalam negeri. Dengan memanfaatkan nilai-nilai spiritual dari tempat-tempat suci dan tradisi lokal, Indonesia dapat menciptakan "Circle of Baraka" versi Indonesia yang memancarkan pengaruh positif ke seluruh kawasan Asia Tenggara dan dunia.

Dalam kesimpulan, teori geopolitik "Circle of Baraka" memberikan pelajaran penting bagi Indonesia tentang bagaimana kekuatan spiritual dapat mempengaruhi politik global. Dengan mengambil inspirasi dari Baitul Maqdis, Indonesia dapat mengembangkan pendekatan geopolitik yang lebih holistik, yang tidak hanya memperhitungkan kekuatan fisik, tetapi juga nilai-nilai spiritual dan budaya. Ini akan membantu Indonesia memperkuat posisinya sebagai negara yang berdaulat, damai, dan berpengaruh di kancah internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun