Mohon tunggu...
Jurnal Muda
Jurnal Muda Mohon Tunggu... Lainnya - Kumpulan catatan,beragam bentuknya

Sekedar mengambil,mengumpulkan,menyimpulkan

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Tentang Buku Hujan Bulan Juni

21 Agustus 2022   19:00 Diperbarui: 21 Agustus 2022   19:10 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih banyak sebetulnya, tapi anehnya SDD tidak menggunakan tanda baca, mungkin senganja bikin saya kehabisan nafas atau entahlah. Yang jelas akhir narasi ini adalah: "Bahwa kasih sayang beriman pada senyap."

Buku ini benar-benar membuat saya berpikir ulang mengenai cara bercerita. Ternyata narasi yang enak dibaca saja belum cukup. 

Ada unsur seperti halnya film, biasanya beberapa scene akan menampakkan pemandangan langit penuh burung atau suasana kota dari atas, dll. Artinya ada scene yang out of story tapi justru mendukung suasana ceritanya. 

SDD di buku ini benar-benar repot, selain jadi kakek yang menepati janji ia juga menuntun saya menyelami perasaan setiap tokohnya. 

Bahkan saya tidak berfikir alam saat membaca ini seperti cerita pada umumnya, yang punya perhatian pada latar. SDD malah selalu masuk pada ranah perasaan, yang buat bulu kuduk saya naik turun selama 135 halaman.

Ada hal aneh lagi, entah ada yang menyangka atau tidak, terbitan pertama buku ini tahun 2015. Tapi kenapa Pingkan dan Sarwono bisa kirim-kiriman foto selfie??, pakai WA lagi. Saya cari di internet tapi sia-sia. 

Pada akhirnya kesimpulan saya adalah SDD merevisi beberapa bagian untuk penerbitan ulang buku ini. 

Karena jadi aneh kalau tidak ada proses revisi dari naskah pertama.

Selain foto selfie dan WA ada juga koran. Jadi SDD selain kakek yang suka tidur atau bilang "besuk ya" dan kakek yang menepati janjinya, ia ternyata juga kakek yang hidup di dua dunia.

Mengenai cerita buku ini silahkan beli atau pinjam dan baca sendiri. Mungkin saya akan kasih ide ceritanya aja. Jadi ini kisah cinta beda agama dan beda asal muasal. Sarwono muslim, Pingkan kristen. Sarwono Jawa sosiologis maupun antropologis, sementara Pingkan Jawa-Sulawesi. 

Mungkin SDD juga mau bicara tentang pluralisme di novel ini. Jadi dengan membaca Hujan Bulan Juni selain dapat kisah yang menarik, kalian juga akan mendapat cerita daerah dan budaya yang mungkin belum pernah kalian dapat sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun