Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Salah Paham dalam Komunikasi Hal Biasa? Ini Penjelasannya Menurut NLP

3 Februari 2025   06:08 Diperbarui: 3 Februari 2025   06:22 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengutip dari teori NLP, delesi membuat pesan kurang jelas dan sering kali menimbulkan kesalahpahaman dalam komunikasi.

Beberapa dekade lalu, komunikasi lebih banyak dilakukan secara tatap muka. 

Dikutip dari berbagai sumber tentang studi komunikasi interpersonal, interaksi langsung lebih jarang mengalami delesi karena ada ekspresi wajah dan nada suara yang memberikan konteks tambahan. 

Sekarang, dengan dominasi teks dan emoji, kita sering kali kehilangan konteks tersebut.

2. Distorsi: Fakta yang Berubah di Kepala Kita

Distorsi terjadi saat seseorang menafsirkan sesuatu secara keliru atau membangun asumsi tanpa bukti. Di dunia modern, hal ini semakin sering terjadi karena arus informasi yang cepat dan tidak selalu akurat.

Mengutip dari kajian psikologi kognitif, manusia sering kali mengisi kekosongan informasi dengan dugaan mereka sendiri. 

Misalnya, jika seseorang tidak membalas pesan dalam waktu lama, kita bisa langsung berpikir "dia pasti marah" atau "dia sengaja mengabaikan aku." Padahal, bisa saja dia hanya sibuk atau ponselnya kehabisan baterai.

Dulu, sebelum era digital, orang lebih banyak berkomunikasi langsung. Tanpa pesan instan, orang lebih sabar menunggu balasan dan tidak langsung menyimpulkan sesuatu secara negatif. 

Namun sekarang, dengan ekspektasi respons cepat, distorsi semakin sering terjadi.

3. Generalisasi: Semua Itu Sama Saja!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun