Bahkan, beberapa profesor di Harvard menekankan bahwa menulis bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga sarana refleksi yang dapat memperdalam pemahaman seseorang terhadap suatu topik.
Dalam dunia akademik, menulis sering digunakan sebagai alat evaluasi pemahaman.Â
Sebuah studi yang dikutip dari jurnal Educational Psychology menunjukkan bahwa mahasiswa yang terbiasa menulis esai atau makalah lebih mampu memahami materi dibandingkan dengan mereka yang hanya membaca atau mendengarkan kuliah.Â
Ini membuktikan bahwa menulis membantu seseorang dalam menganalisis, menghubungkan, dan menginternalisasi informasi secara lebih efektif.
Menulis Melatih Struktur Berpikir
Bersumber dari artikel ilmiah tentang neurokognisi, menulis melibatkan berbagai proses kognitif yang kompleks.Â
Saat seseorang menulis, otak bekerja untuk mengolah informasi, memilah ide utama, serta menghubungkan konsep yang satu dengan yang lain.Â
Dengan kata lain, menulis bukan hanya sekadar menyalin apa yang sudah diketahui, tetapi juga membangun pemahaman yang lebih dalam.
Penelitian lain yang dilansir dari jurnal Journal of Writing Research juga mengungkapkan bahwa menulis dapat meningkatkan kemampuan berpikir strategis.Â
Saat seseorang menulis, ia harus menentukan struktur tulisan, memilih argumen yang kuat, dan menyusun informasi agar mudah dipahami pembaca.Â
Kemampuan ini sangat bermanfaat, tidak hanya dalam dunia akademik tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan profesional.