Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Serial Parodi Kehidupan: 4 Sehat 5 Serangga dan Ulat

1 Februari 2025   07:41 Diperbarui: 1 Februari 2025   08:17 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Egor Kamelev:pexels.com

"Tidak, Pak Menteri," sahut Wagyuman. "Kita ingin lihat keberanian Anda makan langsung dari alam."

Wakil Raja Lapukarsa mencoba tersenyum. "Baiklah, demi rakyat." Ia mengambil seekor belalang hidup, menutup mata, dan memasukkannya ke mulut. Wajahnya pucat, tapi ia berhasil menelannya.

Rakyat bersorak. Namun, saat giliran Raja Baruaja Semeja, ia ragu. "Mungkin lain kali saja. Saya baru saja makan."

Sorakan berubah menjadi ejekan. "Katanya pemimpin, kok takut makan belalang!" teriak seseorang.

Malu, Raja Baruaja Semeja akhirnya mengambil seekor ulat besar. Namun, sebelum ia sempat memakannya, ulat itu melompat ke wajahnya. 

Raja panik, terjatuh, dan ulat-ulat lainnya berhamburan.

Rakyat tertawa terbahak-bahak. Sejak hari itu, kebijakan "4 Sehat 5 Ulat" dibatalkan. Poster-poster diganti dengan program baru: "Kembali ke Pangan Lokal".

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun